Malam Ini Presiden Buka MTQ XXIV Tingkat Nasional di Ambon

INFO PALUTA.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono, Jumat pagi dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Maluku dalam rangka membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIV.

Kepala Negara dan rombongan dijadwalkan bertolak menuju Ambon dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta sekitar pukul 08.00 WIB atau pukul 10.00 WIT.

Presiden selain membuka MTQ juga dijadwalkan meresmikan patung serta rumah milik pahlawan nasional Johanis Leimena.

Sebelumnya, diberitakan ANTARA Maluku, Patung dan rumah Pahlawan Nasional Johanis Leimena yang dibangun Pemerintah Provinsi Maluku siap diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 8 Juni.

Pahlawan Nasional yang semasa hidup biasa disapa dengan Om Jo itu patungnya dibangun di pertigaan kawasan Poka, Kecamatan Teluk Dalam, sedangkan rumah di desa kelahirannya yakni Ema, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon.

Kasubdin Pengembangan Permukiman dan Tata Bangunan Dinas PU Maluku, Kasrul Selang, di Ambon, Minggu malam, mengatakan, peresmian bangunan tersebut akan bersamaan dengan sejumlah proyek di daerah ini dengan memanfaatkan kehadiran Kepala Negara untuk membuka Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXIV pada 8 Juni 2012.

"Ini penghargaan Pemprov Maluku maupun rakyat Maluku terhadap perjuangan Om Jo sebagai tokoh nasional yang perlu diteladani generasi muda Indonesia," ujarnya.

Patung Om Jo setinggi lima meter yang dikerjakan seorang dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (ITB) telah dipasang di monumen pada 24 April 2012.

Patung dari perunggu itu setelah melalui tahapan rupa akhir dikirim dengan kontainer dari Pati, Jawa Tengah.

Penghargaan lainnya yang diberikan Pemprov Maluku untuk jasa Om Jo adalah membangun rumah di Desa Ema untuk dihuni cucu Om Jo yakni Emma Esterlina Leimena (56).

Diteladani

Kepala Desa Ema, Cornelis Huwae mengucapkan terima kasih atas penghargaan pemerintah dengan membangun patung maupun rumah Pahlawan Nasional yang harus diteladani generasi muda Indonesia.

"Kebanggaan dengan diabadikannya perjuangan Om Jo melalui membangun patung di kawasan strategis yang diharapkan memotivasi anak bangsa Indonesia di Maluku, terutama Kota Ambon agar meneladani rasa nasionalismenya," katanya.

Peresmian patung maupun rumah Om Jo dijadwalkan dihadiri sejumlah anak maupun cucunya. Salah seorang anak perempuan Om Jo yakin Meilani Suharli Leimena saat ini memangku jabatan Wakil Ketua MPR dari Partai Demokrat.

Dokter Johanis Leimena adalah tokoh asal Maluku yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden No.52/TK tahun 2010.

Pahlawan Nasional tersebut lahir di Desa Ema, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon pada 6 Maret 1905 dan meninggal dunia dalam usia 72 tahun di Jakarta, 29 Maret 1977.

Pawai ta’aruf 

33 Kontingen Musabaqah Trilawatil Qur’an (MTQ) XXIV tingkat Nasional di Kota Ambon, Kamis (7/6/2012) ambil bagian dalam pawai ta’aruf sebagai rangkaian pelaksanaan MTQ. Dalam pawai itu, puluhan kafilah menyerukan pesan damai dari Ambon untuk Indonesia.

Pawai dimulai sekitar pukul 02.30 wit dari Kawasan Tantui, tepatnya di depan Markas Brimobda Maluku. Kontingen dari 33 provinsi ini lalu berpawai melewati sejumlah jalan di Kota Ambon, seperti Jalan Jenderal Sudirman di Kawasan Batu Merah, Jalan Tulukabessy di Kawasan Mardika hingga Jalan AY Patty dan AM Sangadji yang berada di pusat Kota Ambon, sebelum finish di Jalan Yos Sudarso.

Menarik, dalam pawai ta’aruf ini, hampir seluruh kafilah menyerukan pesan damai baik lewat spanduk yang terpampang di kendaraan hias, maupun lewat pengeras suara yang dibawa masing–masing kontingen. “Damailah negeriku, damailah Tanah Airku, perbedaan tidak harus membuat kita saling tercerai berai, tapi mari jadikan itu sebagai kekuatan untuk kita membangun negeri ini yang lebih maju lagi,” seru salah seorang kafilah dari Jawa Timur.

Kafilah dari Sumatera Utara, bahkan mengungkapkan, kedatangan mereka di Kota Ambon bukan sekadar untuk menjadi juara MTQ, namun untuk menyebarkan pesan damai di Kota Ambon. “Kami datang dari jauh bukan sekadar untuk mencari juara umum MTQ, namun lebih daripada itu kami ingin belajar perdamaian dan toleransi dari Kota Ambon, dan juga ingin menyebar pesan damai bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap mereka.

Tidak ada sedikitpun rasa khawatir yang melintas di benak para kafilah, mereka bahkan tersenyum dan sesekali melembaikan tangan bagi warga Ambon yang menonton jalannya pawai tersebut. Uniknya pula, sejumlah kendaraan pawai ta’aruf ada yang dibuat menyerupai Masjid, Gereja, Pura Wihara dan simbol–simbol keagamaan lainnya.

Meski diguyur hujan, pawai ini tetap berjalan lancar dan tertib.