INFO PALUTA.com-Menyusul Laporan masyarakat tentang kebocoran kunci jawaban di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) kepada Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumut, Prof Damayanti Lubis dan kepada Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Mendikbud) pada Ujian Nasional Tingkat SMA/MA kemarin,Mendikbud Mohammad Nuh menurunkan tim untuk memferivikasi informasi itu. Tim itu juga bekerja untuk memastikan pelaksanaan UN SMP di Kabupaten Paluta berjalan dengan jujur.
Menurut Mendikbud, jika tim verifikasi menemukan kebenaran kecurangan dan kebocoran UN di Paluta, maka pihaknya akan menyiapkan UN ulang kepada siswa ada pada sekolah yang dicurigai.
"Kecurangan atau kebocoran UN itu sekarang mudah dilacak, nanti tim akan melacak dari belakang yakni percetakan mana, sehingga dari kode yang diketahui akan mudah diketahui darimana asal kebocoran itu," ucapnya.
Menurut mantan Rektor ITS Surabaya itu mengaku tidak akan gegabah menyimpulkan kasus kunci jawaban UN di Paluta sebagai kesalahan pihak tertentu, apakah percetakan, sekolah, siswa, dinas pendidikan, pengawas, dan seterusnya.
"Tim verifikasi akan mengetahui duduk perkara yang sebenarnya, karena mereka juga akan mencocokkan `scanning` (pindai) kunci jawaban dengan lokasi kebocoran atau kecurangan itu, sehingga dapat disimpulkan ada kebocoran atau kecurangan atau tidak," paparnya.
Kalau benar, kata mantan Menkominfo itu, UN setempat akan diulang, tapi kalau tidak benar, misalnya, kunci jawaban yang beredar itu belum digunakan siswa, maka hal itu perbuatan oknum tak bertanggung jawab yang mengacu pada soal UN pada tahun-tahun sebelumnya.
Dari pengalaman itu, di hari-hari pelaksanaan UN berikutnya, ia meminta pengawas UN untuk lebih aktif meneliti siswa yang menggunakan HP, siswa yang memakai kertas untuk contekan, dan sebagainya.(ANTARA).
Berita Terkait lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar