INFO PALUTA.com-Ketua DPR RI, Marzuki Alie, menganggap aneh perkembangan pendidikan di Indonesia. Ia heran mengapa hingga saat ini masih ada guru yang bergaji Rp 200 ribu atau Rp 300 ribu sebulannya.
Hal ini sebagai bukti belum adanya perhatian khusus bagi mereka, terutama guru swasta dan honorer. "Aneh. Padahal upah pekerja lain yang latar belakangnya tidak jelas saja bisa lebih dari itu. Harusnya tidak demikian," ujar Marzuki di Pendapi Gede Balaikota Surakarta, Sabtu (4/2).
Menurutnya, negara harus bertanggung jawab pada kualitas pendidikan. Sebab ini merupakan tugas pelayanan yang diamanatkan oleh konstitusi. Peningkatan pelayanan pendidikan bukan hanya dilakukan oleh pemerintah pusat, melainkan ada sinergi dengan pemerintah daerahnya.
"Jangan ganti menteri ganti sistem pendidikan. Apalagi jika DPRD dan kepala daerah tidak peduli pendidikkan, maka jangan harap kota itu akan maju," tegasnya.
Selama ini, pemerintah memang telah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, namun masih terbatas pada sarana-prasarana. Sementara kesejahteraan guru swasta masih dinilai kurang. "Harusnya mana dulu? Kesejahteraan dulu atau kualitas dulu? ini tarik-menarik, seperti duluan mana antara telor dan ayam," tukasnya.
Pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan sebuah bangsa. Bangsa yang dulunya miskin bisa menjadi kaya, dulunya terbelakang bisa menjadi maju. Oleh karena itu, ia menilai, harus ada upaya sinergis antara peran pendidikan, guru, organisasi guru, dan etos untuk berjuang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar