DAFTAR BERITA

Jumat, 24 Februari 2012

Besok,286.000 Guru Ikuti Uji Kompetensi


INFO PALUTA.com-Sebanyak 286.000 guru di seluruh Indonesia akan mengikuti uji kompetensi awal yang secara serentak akan diselenggarakan 25 Februari 2012. Guru yang tidak lulus akan memperoleh kesempatan mengulang pada tahun berikutnya. Pemerintah juga akan membekali para guru yang belum lulus itu dengan pelatihan peningkatan kompetensi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan hal itu seusai membuka Rapat Koordinasi Terpadu Penjaminan Mutu Pendidikan Pemerintah Kabupaten dan Kota Se-Jawa Barat, Rabu (22/2) malam. di Padalarang, Bandung Barat. ”Nanti kita buat aturan tentang berapa kali bisa mengulang ini. Kalau tidak lulus-lulus, berarti ada yang tidak beres. Bisa jadi kualitas pelatihannya atau kompetensi dasar guru itu,” ujarnya.

Uji kompetensi awal merupakan salah satu bagian dari proses sertifikasi. Melalui uji kompetensi ini, Nuh berharap pemerintah akan bisa melakukan pembinaan yang tepat karena telah memiliki ”peta” kualitas masing- masing guru dan kondisi daerah tempat guru itu mengajar.

Nuh menegaskan, uji kompetensi awal ini tidak dilakukan untuk mempersulit guru, tetapi untuk memastikan agar siswa tidak diajar oleh guru yang tidak kompeten.

”Jika dokter tidak profesional akan terjadi malapraktik. Guru yang tidak profesional akan terjadi malmengajar. Akibatnya bisa lebih parah karena yang mati itu akal dan hati siswa. Sepanjang hidup, anak itu akan menjadi persoalan,” kata Nuh.

Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Pascasarjana Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Anita Lie, menilai banyak guru yang merasa sudah pintar sehingga kurang rajin membaca.

Hasil penelitian yang dilakukan T Sarkim di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta menunjukkan, dari 2.949 guru di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, sekitar 1.690 (57,3 persen) membeli dan membaca hanya satu buku dalam satu semester.

Dalam kesempatan berdialog dengan para guru, Nuh mengingatkan alokasi anggaran pemerintah untuk sertifikasi guru yang cukup besar, yakni Rp 160 triliun. ”Tidak apa-apa kalau kita harus bayar mahal asalkan kualitas guru betul-betul bagus dan kompeten,” kata Nuh.

Tidak ada komentar: