INFO PALUTA.com-Lebih dari 1.500 peserta pemangku
kepentingan di bidang pendidikan dan kebudayaan dari seluruh Indonesia,
selama dua hari ke depan akan mengikuti Rembuk Nasional (Rembuknas)
Pendidikan dan Kebudayaan di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusbangtendik Kemdikbud),
Bojongsari, Sawangan, Depok.
Para pemangku kepentingan itu antara
lain terdiri atas para kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten, dan
kota seluruh Indonesia, dinas kebudayaan dan pariwisata provinsi, UPT di
lingkungan Kemdikbud, Rektor PTN dan Ketua Kopertis, serta DPR, yang
menangani pendidikan dan kebudayaan.
Selain membahas beberapa program
unggulan dan strategis bidang pendidikan dan kebudayaan, menurut rencana
para peserta Rembuknas juga akan mendengarkan arahan dari Wakil
Presiden RI, Boediono, Selasa (28/2) pagi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Mohammad Nuh dalam penjelasannya mengatakan, kegiatan
tahunan ini bukan acara seremonial tahunan, melainkan bagian tidak
terpisahkan di dalam mengkomunikasikan dan merencanakan program-program
unggulan dan strategis di lingkungan Kemdikbud. “Tahun ini untuk pertama
kalinya bidang kebudayaan, sejak reformasi bergulir, menjadi topik
bahasan dalam arena Rembuknas,” katanya.
Dikatakannya, ada beberapa isu strategis
yang akan menjadi topik pembahasan dalam Rembuknas tahun ini, antara
lain berkait dengan Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun atau diistilahkan
dengan pendidikan universal 12 tahun; pembangunan infrastruktur
sekolah-sekolah rusak dengan pola swakelola; perhatian pada daerah
terdepan, terluar, dan terpencil, serta tertinggal; peningkatan mutu
guru; pembangunan bidang kebudayaan, dan lainnya.
“Untuk beberapa program itu pihak
Kementerian memang sudah memiliki konsep, tetapi melalui Rembuknas kami
ingin membicarakannya sekaligus menerima masukan, serta saran dari semua
pemangku kepentingan. Kami tidak ingin program yang dijalankan oleh
Kementerian bersifat topdown dan berdasarkan ‘kaca mata’ Jakarta saja.
Inilah strategis dan pentingnya Rembuknas,” kata Mohammad Nuh.
Nuh berharap, Rembuknas, anggaran
pendidikan yang cukup besar disalurkan ke daerah dapat direncanakan
secara bersama-sama di tingkat pusat, sehingga anggaran yang besar di
sektor pendidikan, memiliki makna signifikan terhadap pembangunan
pendidikan secara keseluruhan.
Tahun ini, sesuai tema yang diambil,
“Meningkatkan Kinerja dan Integritas Layanan Pendidikan dan Kebudayaan,”
kata Mendikbud menambahkan, diharapkan dapat menjadi langkah konkret
pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan pendidikan
lainnya, dalam mendorong peningkatan kinerja dan integritas pelaksanaan
program dan kegiatan pendidikandan kebudayaan 2012.
Untuk mencapai sasaran dua kata kunci
tersebut, yakni kinerja dan integritasa, Nuh menyampaikan pentingnya
target berkait dengan bekerja baik, yakni taat ilmu dan taat azas,
memiliki dimensi yaitu dimensi teknis dan moral-hukum, serta memiliki
ukuran yang jelas yaitu efisien, efektif, transparan, dan akuntabel.
Serangkaian acara dalam pembukaan
Rembuknas juga telah disiapkan antara lain ; pencanangan Zona
Integritas, yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara
Mendikbud dengan Ketua Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP);
penandatanganan Kontrak Kerja Pelaksanaan APBN 2012 antara Pimpinan Unit
Utama dengan Penanggung Jawab Satuan Kerja (Satker), Penandatanganan
Pakta Integritas UN Jujur Berprestasi 2012, Deklarasi UN Jujur
Berprestasi dan Pendidikan Anti Korupsi; serta peluncuran e-Monitoring
Pendidikan dan Kebudayaan.