INFO TABAGSEL.com-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai tahun ini resmi memiliki salah satu unit utama yang bernama Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen Guru & TK). Pembentukan ditjen tersebut mendapat dukungan dari mantan Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (Ketum PGRI) periode 1998-2003 dan 2003-2008, Mohamad Surya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menerima langsung dukungan Mohammad Surya di Kantor Kemendikbud dan mengapresiasi kunjungan tersebut. Mendikbud mengatakan, secara eksplisit nama Ditjen Guru membuat mantan Ketua PGRI tersebut sangat senang sekali. “In shaa Allah ini akan lebih baik buat guru katanya,” ucap Menteri Anies di kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Dalam pertemuan tersebut Mohamad mengatakan, gagasan mengenai paradigma guru sebagai penentu pendidikan akhirnya terwujud. Ini, kata dia, terealisasi dengan lahirnya Ditjen Guru. “Kalau memang sudah ada Ditjennya, guru itu akan terurus betul, karena di undang-undang tidak dibedakan guru PNS (Pegawai Negeri Sipil, red) atau bukan, guru saja dengan segala macam permasalahannya,” katanya.
Mohamad menyampaikan, belakangan ini banyak komentar dari publik tentang guru dan kurikulum. Menurut dia, kurikulum bukan menjadi persoalan tetapi yang menjadi persoalan adalah gurunya. “Kalau gurunya bagus, kurikulum apapun bisa jalan dan tepat,” ujarnya.
Mohamad juga memberikan dukungannya terhadap kebijakan Mendikbud tentang ujian nasional (UN) sebagai pemetaan. UN ini, kata dia, membuat resah bertahun-tahun. “Perjuangan undang-undang itu lewat beberapa menteri, nah ini sudah mulai membumi,” tutur mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah Jawa Barat itu.