INFO TABAGSEL.com-Akibat hujan deras, puluhan titik longsor menimpa Jalan lintas provinsi Pantai Barat Mandailing Natal (Madina), tepatnya di Desa Parlampungan Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal pada Kamis malam (3/4).
Akibatnya, arus lalu lintas lumpuh total, tak satupun kendaraan yang bisa melewatinya, material longsor yang menutupi badan jalan hingga Jumat sore (4/4) jalan lintas provinsi itu belum juga bisa dilewati.
Informasi hidimpun Anlaisa dari salah seorang warga Desa Rantobi, Imsar (26) menjelaskan, penyebab longsor ini adalah hujan deras yang mengguyur daerah setempat pada Kamis sore kemarin, sehingga tebing di pinggir jalan yang sudah labil tidak kuat menahan derasnya hujan, pepohonan di atas tebing runtuh lalu menutupi badan jalan. Menurut warga tak satupun kendaraan bisa lewat.
Awalnya longsor ini ada di Desa Parlampungan, lalu terjadi juga di perbatasan Desa Sigala-gala dengan Desa Rantobi atau perbatasan Kecamatan Batang Natal dengan Kecamatan Linggabayu. Selanjutnya terjadi di beberapa titik di jalan perbatasan antara Kecamatan Batang Natal dengan Lingga bayu.
Hingga Jumat siang, alat berat yang bekerja untuk membersihkan material longsor sebanyak dua unit belum sampai setengah.
Menurut warga, pembersihan material longsor ini akan sulit dilakukan jika hanya menggunakan dua unit alat berat, karena ada sejumlah titik longsor yang belum bisa dikerjakan. "Alat berat yang datang hanya dua unit, padahal ada beberapa titik longsor yang belum bisa dikerjakan.
Jika penanganannya hanya seperti ini bisa dua hari baru bisa selesai dikerjakan, itupun jika tidak ada titik longsor baru," terang warga.
Supir Truk Nginap
Di tempat terpisah, Darwin Lubis (37) supir truk yang berhasil dihubungi wartawan membenarkan sudah hampir sehari semalam mereka terjebak longsor, mulai dari Kamis malam hingga Jumat sore, ia bersama truk lainnya terpaksa menginap di dalam truk dan sebagian ada yang mencari warung kopi.
"Biasanya Jumat malam saya sudah tiba di Padangsidimpuan, dan Sabtu sore sudah berangkat satu trif lagi, kalau sudah begini kami rugi, karena kehilangan satu trif muatan," ucap Darwin.
Pengguna jalan lain, Adanan Bonan Dolok Kecamatan Siabu yang mengaku bekerja pedagang sayur ke pekan-pekan di wilayah Kecamatan Batang Natal dan Linggabayu, akibat longsor dia tidak jadi jualan, dan sebagian besar jualannya busuk.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkab Madina, Rispan Zulyardi mengatakan, sampai saat ini petugas sedang bekerja di lapangan untuk membersihkan material longsor.
Menurut Rispan, ada beberapa titik longsor yang terjadi di jalan lintas Pantai Barat, sehingga alat berat kesulitan menanganinya.
Rispan mengimbau kepada masyarakat yang ingin melewati jalan lintas pantai barat agar lebih hati-hati, karena cuaca saat ini memburuk dan curah hujan tinggi. (Analisa)
Akibatnya, arus lalu lintas lumpuh total, tak satupun kendaraan yang bisa melewatinya, material longsor yang menutupi badan jalan hingga Jumat sore (4/4) jalan lintas provinsi itu belum juga bisa dilewati.
Informasi hidimpun Anlaisa dari salah seorang warga Desa Rantobi, Imsar (26) menjelaskan, penyebab longsor ini adalah hujan deras yang mengguyur daerah setempat pada Kamis sore kemarin, sehingga tebing di pinggir jalan yang sudah labil tidak kuat menahan derasnya hujan, pepohonan di atas tebing runtuh lalu menutupi badan jalan. Menurut warga tak satupun kendaraan bisa lewat.
Awalnya longsor ini ada di Desa Parlampungan, lalu terjadi juga di perbatasan Desa Sigala-gala dengan Desa Rantobi atau perbatasan Kecamatan Batang Natal dengan Kecamatan Linggabayu. Selanjutnya terjadi di beberapa titik di jalan perbatasan antara Kecamatan Batang Natal dengan Lingga bayu.
Hingga Jumat siang, alat berat yang bekerja untuk membersihkan material longsor sebanyak dua unit belum sampai setengah.
Menurut warga, pembersihan material longsor ini akan sulit dilakukan jika hanya menggunakan dua unit alat berat, karena ada sejumlah titik longsor yang belum bisa dikerjakan. "Alat berat yang datang hanya dua unit, padahal ada beberapa titik longsor yang belum bisa dikerjakan.
Jika penanganannya hanya seperti ini bisa dua hari baru bisa selesai dikerjakan, itupun jika tidak ada titik longsor baru," terang warga.
Supir Truk Nginap
Di tempat terpisah, Darwin Lubis (37) supir truk yang berhasil dihubungi wartawan membenarkan sudah hampir sehari semalam mereka terjebak longsor, mulai dari Kamis malam hingga Jumat sore, ia bersama truk lainnya terpaksa menginap di dalam truk dan sebagian ada yang mencari warung kopi.
"Biasanya Jumat malam saya sudah tiba di Padangsidimpuan, dan Sabtu sore sudah berangkat satu trif lagi, kalau sudah begini kami rugi, karena kehilangan satu trif muatan," ucap Darwin.
Pengguna jalan lain, Adanan Bonan Dolok Kecamatan Siabu yang mengaku bekerja pedagang sayur ke pekan-pekan di wilayah Kecamatan Batang Natal dan Linggabayu, akibat longsor dia tidak jadi jualan, dan sebagian besar jualannya busuk.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkab Madina, Rispan Zulyardi mengatakan, sampai saat ini petugas sedang bekerja di lapangan untuk membersihkan material longsor.
Menurut Rispan, ada beberapa titik longsor yang terjadi di jalan lintas Pantai Barat, sehingga alat berat kesulitan menanganinya.
Rispan mengimbau kepada masyarakat yang ingin melewati jalan lintas pantai barat agar lebih hati-hati, karena cuaca saat ini memburuk dan curah hujan tinggi. (Analisa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar