INFO TABAGSEL.com-Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengemukakan, keinginan Presiden SBY agar jajaran terkait segera menuntaskan hambatan penyelesaian defisit pasokan listrik di Sumatra Bagian Utara (Sumbagut ) Jakarta, Rabu (2/4) siang.
Dalam Jangka pendek diusulkan untuk mempercepat penyelesaian PLTU Nagan Raya 2 X 95 Mega Watt (MW), penyelesaian pemeliharaan dan perbaikan gangguan pembangkit 300 MW PLTGU Belawan. Kemudian mempercepat penyelesaian pembangunan PLTU pangkalan susu 2 X 200 MW dan penyelesaian masalah sosial.
“Saudara-saudara sudah tahu kita punya pembangkit tetapi tidak bisa dievakuasi powernya karena sistem transmisi tegangan tingginya mengalami hambatan masalah lahan, masalah tanah. SUTT 275 KV, Binjai, Pangkalan Susu. Ini menyangkut sengketa tanah antar ahli waris. Nah, kemudian ini sudah ada solusinya sehingga PLN bisa mempercepat penyelesaian tersebut,” ungkap Menko Perekonomian.
Usulan lain yang dibahas dalam Rapat Terbatas Kabinet, menurut Hatta, mengenai access power yang ada di PT. Innalum yang sekarang disalurkan 90 MW untuk ditambahkan menjadi 135 MW. Usulan ini, lanjut Hatta, harus melalui satu pengkajian karena Innalum juga memerlukan standby power.
“Ini hasil-hasil rapat, dan dalam 2 (dua) minggu kedepan, Bapak Presiden meminta semuanya bisa dirampungkan, dituntaskan dan kami nanti bersama dengan Menko Polhukam akan memimpin rapat sesuai arahan Bapak Presiden,” kata Hatta mengakhiri keterangan pers.
Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin oleh Presiden SBY dan dihadiri Wakil Presiden Boediono itu membahas dua agenda yaitu mengatasi shortage listrik di Sumatera Utara dan penyelesaian pembangunan Bandara Ahmad Yani di Semarang. (Humas Setkab/ES)
Dalam Jangka pendek diusulkan untuk mempercepat penyelesaian PLTU Nagan Raya 2 X 95 Mega Watt (MW), penyelesaian pemeliharaan dan perbaikan gangguan pembangkit 300 MW PLTGU Belawan. Kemudian mempercepat penyelesaian pembangunan PLTU pangkalan susu 2 X 200 MW dan penyelesaian masalah sosial.
“Saudara-saudara sudah tahu kita punya pembangkit tetapi tidak bisa dievakuasi powernya karena sistem transmisi tegangan tingginya mengalami hambatan masalah lahan, masalah tanah. SUTT 275 KV, Binjai, Pangkalan Susu. Ini menyangkut sengketa tanah antar ahli waris. Nah, kemudian ini sudah ada solusinya sehingga PLN bisa mempercepat penyelesaian tersebut,” ungkap Menko Perekonomian.
Usulan lain yang dibahas dalam Rapat Terbatas Kabinet, menurut Hatta, mengenai access power yang ada di PT. Innalum yang sekarang disalurkan 90 MW untuk ditambahkan menjadi 135 MW. Usulan ini, lanjut Hatta, harus melalui satu pengkajian karena Innalum juga memerlukan standby power.
“Ini hasil-hasil rapat, dan dalam 2 (dua) minggu kedepan, Bapak Presiden meminta semuanya bisa dirampungkan, dituntaskan dan kami nanti bersama dengan Menko Polhukam akan memimpin rapat sesuai arahan Bapak Presiden,” kata Hatta mengakhiri keterangan pers.
Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin oleh Presiden SBY dan dihadiri Wakil Presiden Boediono itu membahas dua agenda yaitu mengatasi shortage listrik di Sumatera Utara dan penyelesaian pembangunan Bandara Ahmad Yani di Semarang. (Humas Setkab/ES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar