INFO TABAGSEL.com-Isu mengenai penjualan Gunung Ciremai, yang wilayahnya meliputi Kabupaten Cirebon, Kabupatan Kuningan, dan Kabupatan Majalengka, Jawa Barat, kepada Chevron seharga Rp 60 triliun marak dibicarakan di media sosial akhir. Namun Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, membantah kabar hoax itu.
“Tidak ada kebijakan atau dalam rencana sekalipun untuk menjual Gunung Ciremai kepada Chevron dengan harga Rp 60 triliun,” kata Andi Arief di Jakarta, Senin (3/3) sore.
Ia menegaskan, tidak ada dan tidak benar, serta tidak masuk akal isu penjualan Gunung Ciremai itu. “Di sidang kabinet maupun statemen langsung dari Presiden, para menteri dan yang berwenang tidak ada rencana itu,” tegas Andi.
Ia meminta agar berita hoax itu segera dihentikan, dan sumber pertama berita yang meresahkan ini agar meralat segera semua praduga yang meresahkan soal isu penjualan Gunung Ciremai itu.
Andi Arief menegaskan, memang ini menjelang Pemilihan Umum (Pemilu). Namun ia menegaskan, masih banyak cara terhormat yang dapat dilakukan, bukan dengan menyebar berita seperti itu.
Ajakan Penyelamatan
Selain bertebaran di Blackberry Messengger (BBM), isu mengenai penjualan Gunung Ciremai juga meramaikan media sosial sosial Facebook serta Twitter. Tak cukup sampai di situ, ajakan untuk menyelamatkan Gunung Ciremai langsung berdatangan melalui hashtag #saveciremai sampai hari ini, Senin (3/3). Sejauh ini belum diketahui siapa pengirim broadcast tersebut.
Menanggapi kabar itu, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Dulhadi membantah informasi bahwa Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, telah dijual kepada Chevron. "Ngak benar itu (dijual). Saya tidak tahu itu isu dijual dari mana," kata Dulhadi, sebagaimana dikutip dari Antara, Senin (3/3). Dulhadi juga membantah mengenai kemungkinan pemanfaatan geotherman di Gunung Ciremai itu. "Hingga saat ini, tidak ada proses pemanfaatan geothermal di sana," tegas Dulhadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar