Dalam kesempatan itu, Presiden SBY juga direncanakan sekaligus meresmikan 2 (dua) Bandar Udara (Bandara) yang masih di wilayah Sumatera, yaitu Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, dan Bandara Raja Haji Fisabilillah, di Tanjungpinang, Propinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Dengan peresmian sekaligus ketiga bandara itu, maka dalam peresmian di Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, Kamis (27/3), akan hadir 3 (tiga) Gubernur, yaitu Gubernur Sumur Gatot Pujo Nugroho, Gubernur Riau Annas Maamun, dan Gubernur Kepri H. Muhammad Sani.
Khusus untuk Bandara Internasional Kuala Namu, meski baru diresmikan Kamis besok, bandara ini sudah beroperasi semenjak 25 Juli 2013 untuk melayani penumpang, baik transportasi barang ataupun transportasi masyarakat.
KNIA dirancang sebagai bangunan bandara yang bertaraf Internasional dengan disain interior yang cukup megah dan luas, serta memiliki area landasan pacu pesawat yang berukuran 3.750 meter x 60 meter. Bandara Kuala Namu ini dapat melayani pendaratan pesawat-pesawat berbadan lebar dan besar seperti model pesawat Airbus A-380 dan pesawat Boing 777.
Dengan kapasitas daya tampung yang lebih besar dari bandara terdahulu (Polonia, Medan), KNIA di targetkan dapat menampung jumlah penumpang sebanyak 8-10 juta per tahun, dan kapasitas operasi pelayanan hingga mencapai 205 penerbangan per hari.
Bandara Kuala Namu menjadi bandara di tanah air yang pertama kali terkoneksi dengan kereta api penumpang, dimana calon penumpang yang hendak bepergian menggunakan pesawat di KNIA dapat naik menggunakan mode transportasi pilihan yang cepat, yaitu kereta api dengan jarak tempuh dari Station Kota Medan ke Kuala Namu sekitar 45 menit. Nantinya bandara KNIA akan menjadi pusat penerbangan di wilayah barat Indonesia yang menghubungkan jalur penerbangan dengan kota-kota di asia dan negara-negara timur tengah lainnya.
Bandara Kuala Namu ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang sangat modern dan canggih seperti area check-in penumpang, tempat boarding lounge serta fasiltas baggage claim area, dilengkapi dengan berbagai fasilitas terutama dalam penanganan bagasi secara otomtis yaitu Integrted Baggage Handling Screening System (IBHSS) sehingga mempermuah penumpang maupun maskapai penerbangan.
Diterapkannya sistem IBHSS tersebut membuat bandara KNIA bisa mengimplementasikan sistem terbuka untuk pendaratan penumpang atau chek-in seperti halnya mirip dipakai oleh bandara internasional yang ada di Changi, Singapura dan Kualalumpur di Malaysia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar