DAFTAR BERITA

Kamis, 22 Agustus 2013

Seorang Ibu tewas dimangsa buaya di Natal,Madina

INFO TABAGSEL.com-Seorang ibu rumah tangga, Hotmauli Hospita (39), warga Desa Sikarakara 4, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), ditemukan tewas tanpa tangan kanan dan kedua kakinya, Rabu (21/8) sekira pukul 10.30 WIB. Ibu empat anak ini, diduga tewas dimangsa buaya di Sungai Kunkun, pada Selasa (20/8) sekira pukul 17.00 WIB.

Menurut Sekretaris Desa Sikarakara 4 Hendra Lubis hari ini, korban ditemukan dengan kondisi menggenaskan sekitar 300 meter dari tempat mencuci kain di Sungai Kunkun.

Tubuh istri dari Julius (44) itu ditemukan tidak utuh lagi. Tangan kanan dan kedua kaki korban hilang sementara organ tubuh bagian perutnya juga sudah tidak utuh.

“Korban saat itu mencuci kain di pinggir sungai Kunkun tak jauh dari rumah tempat tinggal mereka. Tiba-tiba datang seekor buaya menerkam korban dan langsung membawa korban ke sungai. Ada warga yang melihat langsung kejadian itu. Lalu melaporkan ke kampung.


Setelah mendapat laporan, kami langsung melakukan pencarian hingga malam. Namun, korban baru bisa ditemukan tadi (kemarin) siang sekira pukul 10.30 WIB kondisi mengenaskan dan organ tubuhnya tidak utuh lagi,” beber Hendra.

Hendra menambahkan, korban sudah berada di rumah duka untuk mengikuti acara keagamaan dan akan langsung dimakamkan.

Informasi menyebutkan, dalam dua tahun terakhir, sudah ada dua warga Desa Sikarakara 4, yang tewas dimakan buaya. Sebelumnya, Juni tahun 2012. Namun sampai sekarang belum ada tindakan dari Pemkab Madina. “Sudah ada dua korban, dan keduanya perempuan. Kejadian pertama sekitar bulan Juni tahun lalu,” kata Hendra Lubis.

Harapan warga, sambung Hendra, pemerintah bisa membantu mereka untuk melakukan penangkapan buaya pemangsa manusia itu. Sebab, jika dibiarkan begitu saja kemungkinan korban akan bertambah.

“Harapan kami, pemerintah dan aparat terkait bisa membantu warga menangkap buaya pemangsa itu. Kami berencana akan melakukan upaya penangkapan. Kami tidak ingin korban bertambah lagi,” kata Henra.

Salah seorang warga Desa Kunkun, Haris, menambahkan, warga memang sering melihat buaya di sungai Kunkun. Namun, warga setempat tidak pernah diganggu. “Sungai Kunkun memang dihuni puluhan ekor buaya, tetapi warga tidak pernah diganggu. Dan, baru dua tahun ini buaya itu memangsa warga.

Menurut nenek moyang kami, mereka tidak akan mengganggu warga jika memang tidak ada melakukan kesalahan. Itu menurut cerita nenek moyang kami,” pungkas Haris.

Tidak ada komentar: