Ia menambahkan, meski selisih satu bulan dengan tes CPNS dari honorer kategori dua (K2), jadwalnya tidak akan disamakan. ’’Tes honorer K2-nya yang kita dahulukan, baru pelamar umum,’’ katanya.
Bagaimana mekanisme tesnya? Arizal mengingatkan keterbatasan sistem CAT, pelaksanaan tes akan dilakukan per regional. Sedangkan untuk pusat dibagi dalam beberapa kelompok kementerian dan lembaga.
’’Untuk pusat, dalam sehari yang bisa ikut tes sistem CAT ada 700 orang. Sedangkan daerah hanya 150 orang per hari. Itu sebabnya, jika instansi pusat A dan B total jumlah pelamarnya 800, bisa dites pada hari yang sama. Tapi, kalau lebih dites dua hari,’’ bebernya.
Dijelaskan, satu komputer hanya bisa menguji lima orang per harinya. Bila dipaksakan lebih dari itu, sistemnya tidak akan jalan. ’’Namanya komputer, pasti ada keterbatasannya kan,’’ sergahnya.
Lantaran tesnya dilakukan bertahap, Arizal memperkirakan jadwal pengujian tes kompetensi dasar (TKD) akan berlangsung dua bulan. Itu pun setiap hari harus ada tes (pusat 700 orang, daerah 150 orang).
Menurut Arizal, untuk menyosialisasikannya, Kemenpan RB akan memanggil seluruh sekretaris daerah (Sekda) dan kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) pada 18 Juli 2013. Nantinya dalam rapat koordinasi nasional itu disosialisasikan mengenai seleksi CPNS 2013.
’’Karena sistem CAT masih baru bagi daerah, sengaja kita panggil mereka (Sekda, Red) kumpul di Jakarta untuk diberikan penjelasan mengenai mekanisme pelaksanaan tes CPNS 2013,’’ kata Arizal.
Yang pasti, pelaksanaan tes CPNS 2012 menjadi model untuk rekrutmen pegawai baru di seluruh instansi. Kebijakan nasional ini setelah Presiden SBY menyetujui seleksi CPNS 2013 menggunakan model tahun lalu.
Di mana, untuk TKD kisi-kisinya terdiri atas tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensi umum (TIU), dan tes karakteristik pribadi (TKP).
Sedangkan kisi-kisi materi tes kompetensi bidang, disusun dan ditetapkan masing-masing instansi pembina jabatan fungsional. Misalnya, untuk guru oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta untuk medis-paramedis oleh Kementerian Kesehatan.
’’Materi soal yang ada di sistem CAT merupakan hasil kerja konsorsium perguruan tinggi ditambah tim ahli. Soalnya tidak sedikit, tapi ada ribuan. BKN juga sudah memiliki bank data yang memuat puluhan ribu soal,’’ ujarnya.
Dengan bank soal itu, lanjut Arizal, setiap peserta tidak akan mendapatkan soal yang sama. Namun, peserta mendapatkan tingkat kesulitan soal yang sama.
Tes Tahun Ini Bertahap
Seleksi CPNS dari pelamar umum mulai tahun ini tidak akan dilakukan serentak. Pelamar akan dites bergantian pada hari yang berbeda. ’’Tahun ini seleksi CPNS tidak serentak lagi. Sebab, tahun ini juga kita menggunakan sistem CAT,’’ kata Arizal.
Meski menjadi model pelaksanaan rekrutmen CPNS secara nasional, tahun lalu metodenya masih menggunakan lembar jawaban komputer (LJK). Cara ini mempunyai sisi kelemahan karena bagi peserta tes yang tidak tepat mengisi LJK, akan merugikan calon pelamar sendiri. Sebab, LJK tidak akan terbaca oleh komputer. Tak heran, tahun lalu banyak LJK yang terpaksa diperiksa manual lagi karena sistem komputer tidak bisa membacanya.
’’Bagi pelamar umum, tidak ada lagi LJK. Mereka semua pakai CAT sehingga hasil TKD-nya langsung bisa terbaca. Para peserta juga bisa segera tahu, mereka lulus TKD atau tidak,’’ ungkapnya. (jpnn/p5/c2/ary)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar