Papan pemberitahuan sebelum peledakan Bukit Sipiramanuk di Kelurahan Wek I, Kecamatan Batangtoru.(Foto:Metrosiantar.com) |
INFO TABAGSEL.com-Peledakan Bukit Sipiramanuk yang dilakukan PT AR (Tambang Martabe) membuat resah warga sekitar yang tinggal di daerah Bukit Sipiramanuk. Hal ini terjadi akibat suara ledakan yang sangat keras terdengar oleh warga sekitar.
“Suara ledakan yang berasal dari Bukit Sipiramanuk tersebut dahsyat di daerah sekitar Bukit Sipiramanuk ini, terutama untuk daerah yang tinggal di Kelurahan Wek IV. Karena daerah Kelurahan Wek IV lah yang paling dekat dengan Bukit Sipiramanuk,” ungkap Asran Siregar, warga Kecamatan Batangtoru, Sabtu (13/7).
Dia menambakan, sebelum peledakan Bukit Sipiramanuk dilakukan, pihak PT AR biasanya memberitahukan kepada warga sekitar melalui papan pengumuman di beberapa kelurahan. Dan hal ini mereka lakukan untuk mengantisipasi warga, supaya warga sekitar yang tinggal di daerah tersebut tidak merasakan kaget dalam hal peledakan tersebut.
“Yang sangat kita khawatirkan suara ledakan yang terdengar anak-anak, karena telinga anak-anak di bawah umurkan masih sangat labil. Selain itu suara ledakan yang sangat dahsyat sesekali terdengar sambil adanya getaran terasa saat ledakan tersebut,” jelasnya.
Sambung Asran lagi, dalam seminggu hampir 5 atau 4 hari PT AR melakukan peledakan di Bukit Sipiramanuk tersebut. Dan itu biasanya dilakukan pada pukul 17.00 WIB atau pukul 17.30 WIB.
“Saya kurang mengetahui untuk tujuan dari peledakan tersebut. Itu mungkin untuk pengambilan batuan yang di Bukit Sipiramanuk tersebut. Kami sangat berharap peledakan tersebut bisa dikurangi suaranya agar kita terutama anak-anak dapat merasakan ketenangan,” terangnya.
Sementara itu Camat Batangtoru A Raja Nasution membenarkan adanya peledakan di Bukit Sipiramanuk tersebut, namun itu sudah terbiasa terdengar, makanya sudah tak asing lagi di telinga warga sekitar.
“Namun kadang ada suara ledakan yang sangat dahsyat terjadi, akan tetapi itu hanya sesekali. Dan mereka melakukan peledakan tersebut mungkin sudah sesuai dengan peraturaan yang berlaku, akan tetapi untuk kejelasannya saya kurang mengetahuinya,” jelasnya.
Manajer Humas PT AR Katarina S Hardono mengatakan, Tambang Martabe menggunakan bahan peledak komersil berstandar keamanan yang sesuai dengan Kepmen Pertambangan & Energi Nomor: 555.K/26/M.PE/1995, dan Peraturan Kapolri No 2 / thn 2008.
Dampak suara dan getaran dari kegiatan peledakan disebabkan oleh berbagai faktor, seperti rekahan batuan, karakter batuan, dan canopy effect , kondisi gelombang suara ledakan terpantul oleh awan tebal atau mendung yang menyebabkan suara terdengar lebih keras di daerah yang jauh.
“Kami memiliki tim yang terus memantau dampak suara dan getaran yang terjadi dikarenakan peledakan di desa desa sekitar. Saat ini dampak suara dan getaran yang terpantau berada di bawah ambang batas Standar Nasional Indonesia,” ungkapnya saat dihubungi melalui SMS, Sabtu (13/7).
(Metrosiantar.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar