INFO TABAGSEL.com-Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengatakan, tindakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni (SBY) menegur stafnya, tertutup atau terbuka, kepada para Menteri, anggota kabinet, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, Gubernur, Bupati, dan Walikota, adalah soal yang lumrah, dan biasa dalam manajemen pemerintahan.
Terkandung teguran Presiden tersebut, yang Seskab ketahui ialah untuk tujuan koreksi, solusi dan sekaligus perbaikan memecahkan masalah yang dihadapi untuk kepentingan masyarakat.
"Tidak ada yang salah dan dilanggar oleh Presiden dengan otoritasnya sesuai dengan konstitusi dalam melakukan teguran dan koreksi kepada anggota kabinet untuk mencari solusi dan langkah perbaikan," ujar Seskab Dipo Alam di Jakarta, Sabtu (13/7) malam menanggapi teguran Presiden SBY kepada para menteri dalam terkait melonjaknya harga daging sapi dan terjadinya kerusuhan di LP Tanjung Gusta, Medan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya dalam Rapat Terbatas Kabinet yang diselenggarakan di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta, Presiden SBY menegus menteri-menteri terkait dengan melonjaknya harga daging sapi. Selain itu, Presiden SBY menegur Menteri Kehakiman Amir Syamsudin yang tidak segera memberikan 'official statemen' terkait kerusuhan di LP Tanjung Gusta, Medan, Kamis (11/7) lalu.
"Daerah pusat, Medan dan kita, 10 jam tanpa official statement itu tidak bagus. Tidak harus pernyataan itu menunggu lengkapnya, informasi tidak harus segala sesuatunya sudah dilakukan. Keluarkan statement saat ada kejadian, pemerintah sedang mengatasi di daerah pusat begini, investigasi sedang dilakukan dan seterusnya," tegur Presiden terkait kasus LP Tanjung Gusta.
Sementara terlkait harga daging sapi yang terus tinggi, Presiden mengatakan, "Daging sapi, saya kira instruksi saya sudah sangat jelas, Wapres juga sangat jelas, Menko Perekonomian juga sudah memimpin beberapa kali pertemuan tapi implementasinya lama. Terus terang saya tidak sabar, sama dengan tidak sabarnya rakyat. Bulat. Saudara lihat pasar tidak? Saudara dengarkan sosial media tidak?"
Perlu Perhatian
Seskab Dipo Alam menjelaskan, teguran keras oleh Presiden kepada menteri dan pejabat terkait masalah Lapas Tanjung Gusta di Medan, dan kenaikan harga daging sapi, disebabkan karena keterlambatan pejabat dalam kecepatan membuat pernyataan resmi ke publik (official statement) menjelaskan mengenai masalah yang menjadi kepedulian publik.
"Ini perlu menjadi perhatian bagi para menteri sampai ke pejabat di daerah dan pejabat operasional di tempat kejadian, atas masalah yang meresahkan masyarakat banyak," tegas Dipo.
Menurut Sekretaris Kabinet Dipo Alam, ia akan membuat Surat Edaran mengajak seluruh menteri, anggota kabinet, kepala lembaga non-kementerian, dan pejabat di daerah, agar cepat memberi penjelasan (official stetement) secara cepat, pas, dan baik kepada publik setiap hal atau masalah yang menjadi kepentingan, perhatian, dan kepedulian masyarakat atau publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar