DAFTAR BERITA

Jumat, 10 Mei 2013

Tanggapan Denny Indrayana Soal Koruptor Tidak Tidur di Lapas


INFO TABAGSEL.com-Pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dalam sebuah diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (9/5) siang, bahwa setelah mendapatkan putusan dari pengadilan dan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) banyak koruptor yang tidak tidur di Lapas, mendapatkan reaksi dari sejumlah pihak, termasuk dari jajaran Kementerian Kehakiman.

Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana mengaku ia langsung menelepon Abraham Samad begitu membaca pernyataan Ketua KPK itu di berbagai media. “Saya minta Ketua KPK menjelaskan napi siapa dan lapas mana yang napi korupsinya sering keluar malam. Abraham menyatakan, sebenarnya belum ada datanya. Kalau ada dia akan infokan saya,” kata Wamenkumham melalui pesan singkatnya petang ini.

Denny juga menolak pernyataan Abraham Samad yang seolah-olah menuding pihak Kementerian Kehakiman kewalahan menangani narapidana (Napi) korupsi sehingga KPK memutuskan membangun tahanan sendiri.

“Dengan segala hormat, pernyataan Ketua KPK demikian tidak akurat benar. Ketika saya menelepon Ketua KPK untuk menempatkan Nazaruddin di Rutan Guntur, konteksnya adalah untuk pengamanan,” terang Denny.

Menurut Wamenkumham, Nazar pernah berkirim surat untuk ditempatkan kembali di Rutan Mako Brimob. Namun Menteri Kehakiman Amir Syamsudin dan dirinya tidak setuju. “Kami pikir lebih tepat di Rutan Guntur, dengan warga yang jauh lebih sedikit tentunya pengamanannya lebih baik,” papar Wamenkumham.

Namun demikian, Wamenkumham Denny Indrayana mengakui pihaknya terus-menerus melakukan pembenahan di Lapas, khususnya untuk Napi Korupsi. Karena itu pada hari Minggu lalu, ia dan Menteri Kehakiman Amir Syamsudin telah melakukan sidak ke Rumah Sakit dan Lapas.

“Bahkan, untuk penertiban itu pula dalam minggu inipun kami telah mengirimkan napi-napi yang kasusnya ditangani KPK ke Lapas Sukamiskin. Di sana saat ini ada lebih dari 500 napi, dengan 300 lebih di antaranya adalah kasus korupsi,” ujar Wamenkumham Denny Indrayana.

Apel Pagi dan Sore

Sebelumnya tanpa menyebut data pasti, Ketua KPK Abraham Samad dalam diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (9/5) siang mengemukakan, dari hasil pantauan KPK ditemukan fakta, bahwa para koruptor yang ditahan di Lapas ternyata bisa keluar Lapas dengan bebas.

“Pada saat apel sore selesai, mereka tidak masuk ke dalam sel, tapi balik lagi ke rumahnya masing-masing. Dia tidur di rumahnya, bukan di sel. Para terpidana itu baru kembali ke sel menjelang apel pagi,” ungkap Samad.

Leluasanya narapidana keluar-masuk sel, diakui Samad, karena mereka masih memiliki harta yang berlimpah untuk menyuap sipir penjara. "Dengan cara seperti ini, sudah pasti para koruptor di Indonesia tidak akan pernah jera karena tidak pernah merasakan penderitaan di dalam sel," paparnya.

Saat ditanya darimana mengetahui informasi tersebut, Ketua KPK itu malah menantang wartawan untuk mencari tahu sendiri kebenarannya. "Kalian kan bisa cari-cari informasi, tongkrongin itu depannya lapas malam-malam. Sehabis magrib, sudah ada tuh mobil yang keluar," ujarnya. Ketika kembali ditanya, siapa koruptor yang suka keluar masuk Lapas dengan bebas, Samad menolak menjawabnya. "Wallahualam bisawab. Saya tidak bisa sebutkan namanya," ujar Ketua KPK Abraham Samad.

Tidak ada komentar: