DAFTAR BERITA

Selasa, 21 Mei 2013

Seskab: Presiden SBY Tidak Pernah Meminta Penghargaan

INFO TABAGSEL.com-Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam menyampaikan penyesalaannya atas kritik pedas yang disampaikan pastor dan profesor filsafat Franz Magnis-Suseno terkait rencana pemberian penghargaan World Statesman Award dari Appeal for Conscience Foundation (ACF), suatu yayasan antar-agama bergengsi di Amerika Serikat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas jasa-jasanya dalam meningkatkan perdamaian, toleransi beragama dan menyelesaikan konflik antaretnik, di New York, 30 Mendatang.

Seskab Dipo Alam menegaskan, bahwa penghargaan itu bukanlah permintaan dari Presiden namun merupakan apresiasi oleh ACF terhadap kiprah Presiden SBY, khususnya bangsa Indonesia dalam meningkatkan perdamaian, toleransi beragama dan menyelesaikan konflik antaretnik.

“Yang jelas Indonesia maupun Presiden pribadi tidak pernah meminta dan itu, tidak ada meminta-minta supaya ada penghargaan seperti itu,” kata Seskab Dipo Alam di Jakarta, Selasa (21/5).


Namun demikian, Seskab tidak setuju jika dikatakan bahwa Presiden tidak say nothing untuk membela minoritas sebagaimana ditulis oleh Franz Magnis-Suseno dalam suratnya yang ditujukan kepada ACF, pekan lalu, yang mengaku tidak terima dengan dengan rencana pemberian penghargaan World Statesman Award oleh The Appeal of Conscience Foundation (ACF) kepada Presiden SBY itu.


Terhadap konflik yang ada, seperti kasus Ahmadiyah, sebagaimana ditulis Frans Magnis-Susena, Seskab menjelaskan, bahwa konflik itu sebenarnya sudah ada sejak dari zaman Bung Karno bahkan saat zaman Jepang.

Ia menegaskan, SKB (Surat Keputusan Bersama) oleh Mendegri, Menteri Agama dan Jaksa Agung, jika diikuti dalam menghadapimasalah Ahmadiyah itu sebenarnya dapat dipecahkan sehingga masalah mayoritas dan minoritas tidak perlu diperdebatkan lagi.

“Yang terpenting adalah bahwa masalah ini bukan hanya masalah pemerintah pusat saja namun juga pemerintah daerah untuk ikut berperan mengatasi permasalahan yang ada,” ujar Seskab Dipo Alam.

Dalam kesempatan itu, Seskab juga menyampaikan ketidak setujuannya dengan pernyataan dari Romo Frans Magnis yang mengaku dari kelompok lintas agama tersebut. Namun, Seskab juga menyampaikan bahwa hal itu adalah hak dia untuk menulis demikian, dan silakan saja.

“Namun demikian, untuk didengar atau tidak oleh kelompok yang akan memberi penghargaan kepada Presiden SBY, itu pun terserah kepada lembaga yang akan memberi penghargaan tersebut,” ungkap Seskab Dipo Alam.

Di akhir pernyataannya, Seskab kembali menyesalkan pernyataan tersebut, dan merasa kurang tepat pernyataan yang disampaikan oleh Frans Magnis tersebut.

Sebagaimana diketahui, Frans Magnis-Suseno telah melayangkan protes atas rencana pemberian penghargaan World Statesman Award oleh Appeal for Conscience Foundation (ACF). Frans Magnis menilai, pemberian penghargaan itu diberikan tanpa melihat situasi sebenarnya kehidupan beragama di Indonesia. (EN/ES)

Tidak ada komentar: