Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu |
INFO TABAGSEL.com-Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan
mengubah fasilitas istirahatnya di pesawat setelah dihujani kritik
karena dipan khusus seharga US$130.000 (Rp1,25 miliar).
Dalam siaran stasiun televisi Channel Ten TV Israel, terungkap bahwa dalam perjalanan ke Inggris untuk menghadiri pemakaman mantan PM Margaret Thatcher belum lama ini, sang perdana menteri beristirahat di pesawat dengan perangkat tidur seharga miliaran.
Sikap pemerintah terkait kebijakan ini akan diputuskan oleh kabinet pada hari, Senin 13 Mei.
Tidak seperti kebijakan sejumlah negara lain, di Israel seorang PM tidak mendapat fasilitas pesawat khusus milik pemerintah. Akibatnya untuk sebuah kunjungan resmi, pejabat pemerintahan harus menyewa pesawat.
Es krim favorit
Dalam liputan yang menghebohkan itu, kantor PM Netanyahu disebut menerima tagihan senilai ratusan ribu dolar karena Netanyahu menghendaki tempat tidur khusus dipasang untuk istirahat selama dalam perjalanan."Kita pikir tidak ada lagi tingkah Netanyahu yang bisa membuat kita kaget. Ternyata kita salah,'' tulis Sima Kadmon, seorang komentator politik dari koran Yediot Ahronot.
"Sangat mengherankan bagaimana tak ada seorang pun dalam lingkaran terdekat perdana menteri yang paham betapa tak bertanggungjawabnya tindakan ini. Tak ada satu pun yang menunjukkan perlunya akal sehat,'' tukas Kadmon tentang dipan pesanan khusus itu.
Kantor perdana menteri membela keputusan itu dengan mengatakan bahwa karena jadwal yang sangat padat, Netanyahu tak sempat istirahat dan sehingga perlu sejenak tidur dalam penerbangan.
Namun setelah hujan kritik dari masyarakat umum, pernyataan dari kantor itu menyebut selanjutnya tak ada lagi fasilitas kabin tidur untuk perjalanan jarak singkat ke Eropa.
Awal tahun ini Netanyahu juga jadi sasaran kritik karena ketahuan kalau selama ini kantor perdana menteri menghabiskan US$2.700 (sekitar Rp26 juta) per tahun hanya untuk belanja es krim kesukaan dari satu gerai khusus favoritnya di Yerusalem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar