DAFTAR BERITA

Senin, 13 Mei 2013

Karena Dipan Seharga Rp 1,25 miliar, PM Netanyahu panen kritik

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
 INFO TABAGSEL.com-Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan mengubah fasilitas istirahatnya di pesawat setelah dihujani kritik karena dipan khusus seharga US$130.000 (Rp1,25 miliar).

Dalam siaran stasiun televisi Channel Ten TV Israel, terungkap bahwa dalam perjalanan ke Inggris untuk menghadiri pemakaman mantan PM Margaret Thatcher belum lama ini, sang perdana menteri beristirahat di pesawat dengan perangkat tidur seharga miliaran.
Siaran itu dilangsungkan akhir pekan lalu hampir bersamaan dengan aksi protes ribuan orang pada Sabtu (11/5) di kota Haifa, Yerusamlem dan Tel Aviv yang keberatan dengan rencana pemerintah memotong anggaran besar-besaran untuk berhemat.
Sikap pemerintah terkait kebijakan ini akan diputuskan oleh kabinet pada hari, Senin 13 Mei.
Tidak seperti kebijakan sejumlah negara lain, di Israel seorang PM tidak mendapat fasilitas pesawat khusus milik pemerintah. Akibatnya untuk sebuah kunjungan resmi, pejabat pemerintahan harus menyewa pesawat.

Es krim favorit

Dalam liputan yang menghebohkan itu, kantor PM Netanyahu disebut menerima tagihan senilai ratusan ribu dolar karena Netanyahu menghendaki tempat tidur khusus dipasang untuk istirahat selama dalam perjalanan.

Micky Rosenthal dari Partai Buruh di kubu oposisi menyerukan dilakukan penyelidikan terhadap 'tindakan penuh skandal' sang perdana menteri ini, tulis koran Maariv edisi Minggu (12/05).

"Kita pikir tidak ada lagi tingkah Netanyahu yang bisa membuat kita kaget. Ternyata kita salah,'' tulis Sima Kadmon, seorang komentator politik dari koran Yediot Ahronot.

"Sangat mengherankan bagaimana tak ada seorang pun dalam lingkaran terdekat perdana menteri yang paham betapa tak bertanggungjawabnya tindakan ini. Tak ada satu pun yang menunjukkan perlunya akal sehat,'' tukas Kadmon tentang dipan pesanan khusus itu.
Kantor perdana menteri membela keputusan itu dengan mengatakan bahwa karena jadwal yang sangat padat, Netanyahu tak sempat istirahat dan sehingga perlu sejenak tidur dalam penerbangan.

Namun setelah hujan kritik dari masyarakat umum, pernyataan dari kantor itu menyebut selanjutnya tak ada lagi fasilitas kabin tidur untuk perjalanan jarak singkat ke Eropa.
Awal tahun ini Netanyahu juga jadi sasaran kritik karena ketahuan kalau selama ini kantor perdana menteri menghabiskan US$2.700 (sekitar Rp26 juta) per tahun hanya untuk belanja es krim kesukaan dari satu gerai khusus favoritnya di Yerusalem.

Tidak ada komentar: