DAFTAR BERITA

Senin, 13 Mei 2013

Imatapsel Gelar Pentas Seni di Padang



INFO TABAGSEL.com-Alunan gondang dan suling ungut-ungut (seruling) yang dimainkan pemusik tradisional adat Tapanuli Selatan (Tapsel), dalam kegitan pentas Seni Ikatan Mahasiswa Tapanuli Selatan (Imatapsel) di Gedung Universitas Eka Saksi (Unes) Padang Sabtu (11/5) siang kemarin, seolah membangkitkan rasa kebersamaan dalam memiliki budaya yang sama bagi ratusan pengunjung yang hadir.

Musik gondang dan tarian Tor-tor yang diperagakan membuat seisi ruangan ingin mencoba menari bersama penari Tor-tor yang tampil meski mereka tak begitu profesional. Maklum, ratusan pengunjung yang hadir ini adalah mahasiswa dan masyarakat perantau dari Tapsela yang telah lama berdomisili di Kota Padang.

Tarian Tortor bertambah semarak lagi saat saat Tuanku Mangara MuloSontang Manumpuk Siregar, Prof Dr H Andi Mustari Pide SH MH, yang juga Rektor Unes ini maju ke depan untuk ikut manortor, sambil dibalut ulos batak, Tuanku Mangara MuloSontang Manumpuk mulai memainkan jemarinya.

Sebenarnya, Andi Mustari Pide berasal dari Makasar, Bugis, namun pada 1992 bersama istrinya Dr Hermawati tulis dinobatkan menjadi warga Tapanuli tepatnya di Sipirok oleh 12 raja yang yang ada di Sipirok. Dia beri marga Siregar sementara istrinya Hutasuhut. ”Sejak saya memiliki marga, rasa cinta saya dengan adat Tapanuli setelah saat tinggi,” ungkapnya saat memberikan kata Sambutan.

Dia juga mengatakan di mana pun berada pelestarian nilai-nilai budaya sangat penting dilakukan. Sementara itu, Ketua Panitia Pentas Seni Imatasel-Pasid Padang Fadli Noor mengatakan, kegiatan ini adalah kegiatan mahasiswa asal Tapsel yang berada di Padang. Dengan mengangkat kegiatan tersebut, selain untuk mempererat silaturahmi dengan perantau asal Tapsel yang tinggal di Padang, juga untuk melestarikan nilai budaya yang ada di Tapsel.

Dia menyebutkan, di Kota Padang banyak kelompok atau perkumpulan warga perantau Tapsel. Dengan kegiatan ini mahasiswa mencoba mempersatukannya dengan melalui acara pentas budaya. Kegiatan ini juga didukung sepenuhnya oleh pemerintah Tapanuli Selatan.

Dalam kegiatan yang berlangsung, selain menampilkan berbagai macam tarian Tortor asal Tapsel panitia juga membuka bazar, menjual pernak pernik khas Tapsel, termasuk ulos Batak, gelang bertulisan marga dan kecap asin asal Medan yang sulit didapatkan di Kota Padang.

”Bazar ini kita buka untuk memenuhi keinginan warga yang rindu dengan pernak pernik budaya Tapsel,” ungkap Fadli. Dalam memeriahkan kegiatan tersebut juga terlihat hadir Ketua KNPI Padang Sidimpuan H Ahmad Faisal. (hsb)

Tidak ada komentar: