DAFTAR BERITA

Minggu, 21 April 2013

Saran Seorang Guru Buat Ibu Ani Setelah Pensiun

Ibu Ani silaturahmi dengan peserta Seminar Sekolah dan Workshop Kartika, di Istana Negara, Rabu (20/3) pagi. (foto: cahyo/presidenri.go.id)


INFO TABAGSEL.com-Apa yang akan dilakukan Presiden SBY dan Ibu Ani setelah pensiun nanti? Muhammad Rum punya saran. "Saya berharap setelah pensiun nanti, Ibu berkecimpung di dunia pendidikan untuk mengangkat image pendidikan di Indonesia yang sering dikatakan kurang baik," kata guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kartika Makassar, Sulawesi Selatan, tersebut.

Ibu Ani tersenyum sejenak, lalu menjawab, "Sekarang pun saya sudah terjun di bidang pendidikan, tidak tunggu pensiun," ujar Ibu Ani. Mengambdi, lanjut Ibu Ani, tidak mengenal batas pensiun.


Dialog ini terjadi dalam silaturahmi antara Ibu Ani dengan peserta Seminar dan Workshop Sekolah Kartika seluruh Indonesia, di Istana Negara, Rabu (20/3) pagi.


"Saya tidak mengenal batas pensiun, karena sebagai Ibu Negara hanya sebutan. Saya tetap akan berkecimpung dalam dunia pendidikan. Insya Allah akan saya jalankan terus bersama SIKIB, tapi belum kita tentukan apa bentuk SIKIB setelah 2014. Pengabdian tidak mengenal batas usia dan pensiun," Ibu Negara menjelaskan.


SIKIB atau Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) merupakan wadah para isteri menteri KIB yang pembentukannya diprakarsasi Ibu Ani. SIKIB, antara lain, memiliki program Indonesia Pintar yang diwujudkan dengan pengadaan mobil, motor, kapal, dan rumah pintar. Tujuannya membantu sarana pendidikan bagi masyarakat tidak mampu di daerah terpencil dan garis depan wilayah Indonesia.


Peserta seminar yang lain, Amirudin, Kepala Sekolah SMK Kartika 18-2 Bintaro, Jakarta Selatan, memberikan apresiasi atas semangat Ibu Ani yang peduli terhadap kemajuan pendidikan. "Saya sangat mengapresiasi karena Ibu sangat mengebu-gebu dan bersemangat untuk meningkatkan pendidikan. Kami sebagai pendidik sangat senang dan bangga karena Ibu mencanangkan Indonesia Pintar," kata Amirudin yang berharap agar pendidik juga diberi pelatihan untuk mendukung Indonesia Pintar.

Tidak ada komentar: