Konsulat Jenderal RI (KJRI) Sabah Soepeno Sahid yang dihubungi, Sabtu (2/3), menjelaskan kawasan perkebunan kelapa sawit yang diduduki warga Filipina bersenjata sejak 11 Februaru lalu itu adalah Felda Sahabat 17 milik pemerintah Kerajaan Malaysia di Lahaddatu, Sabah.
Melihat kondisi tersebut, ujarnya, WNI yang bekerja di kawasan tersebut pada 12 Februari langsung diamankan ke kawasan lainnya yang tidak jauh dari lokasi sengketa. Namun, sekitar 600 WNI tersebut masih berada di lokasi pengungsian karena Felda Sahabat yang dikuasai warga Filipina masih bergejolak, bahkan sempat terjadi aksi saling tembak yang dikabarkan menewaskan 14 orang.
"Kita langsung pindahkan warga kita yang bekerja di Felda Sahabat 17 ke tempat lain yang dianggap lebih aman tidak jauh dari lokasi bergolak tersebut," ujar Soepeno yang mengaku sedang berada di Batam, Kepulauan Riau, saat dihubungi.
Ia juga menyatakan, setelah kondisi keamanan di lokasi yang menjadi sengketa antara Filipina dan Malaysia itu benar-benar aman, pekerja asal indonesia segera dikembalikan ke tempat kerja mereka semula. "Secepatnya kita kembalikan lagi ke tempat kerjanya di Felda Sahabat 17 kalau situasi keamanan benar-benar sudah kondusif," ujarnya. (Ant/Pbu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar