DAFTAR BERITA

Jumat, 15 Februari 2013

Bencana meteor di Rusia melukai 500 orang

Meteor diperkirakan terbakar di atmosfir rendah dan pecah berkeping-keping

INFO TABAGSEL.com-Sebuah meteor yang jatuh ke bumi di kawasan pegunungan Ural, Rusia, menyebabkan sedikitnya 500 orang karena getaran yang disebabkannya.

Sebagian besar korban cedera ringan karena terkena pecahan kaca jendela, namun beberapa menderita luka di bagian kepala.

Lemparan bola api terlihat melintas di ruang angkasa di atas kota Yekaterinburg diikuti dengan sebuah ledakan besar dan keping-kepingannya jatuh ke bumi.

Meteor itu diperkirakan mendarat di sebuah pulau dekat Chebarkul, namun dampak terbesar dirasakan di kota tetangganya, Chelyabinsk.

"Amat tidak biasa. Kami melihat sebuah cahaya yang amat terang dan setelah itu ada semacam lintasan putih dan kuning di angkasa," tutur seorang penduduk Chelyabinsk, Polina Zolotarevskaya, kepada BBC News.

"Ledakannya amat keras sampai beberapa jendela di gedung kami dan di gedung-gedung sekitar rusak," tuturnya.

Beberapa kerangka jendela dilaporkan terlepas dan mengenai orang yang sedang berada di bawahnya.
Terbakar di atmosfir


Ribuan petugas layanan darurat sudah dikerahkan ke Chelyabinsk untuk membantu para korban yang luka.

Para pejabat mengatakan meteor yang besar itu terbakar di atmosfir yang rendah dan pecah ketika jatuh ke bumi.

Dari 514 korban yang cedera, sekitar 11 di antaranya harus dirawat di rumah sakit.

Sejumlah siswa sekolah termasuk dalam korban yang cedera karena bencana ini terjadi saat jam sekolah dan sebuah video memperlihatkan murid yang berteriak panik di salah satu sekolah.

Di Provinsi Chelyabinsk -yang terletak sekitar 1.500 km dari ibukota Rusia, Moskow- terdapat sejumlah pabrik dan juga sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir.

Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan-laporan tentang kerusakan di reaktor nuklir tersebut.

Bencana meteor jarang terjadi dan sebelumnya pernah terjadi di kawasan Siberita pada tahun 1908 dengan wilayah kerusakan meluas sampai 2.000 km2.

Dalam bencana 105 tahun lalu itu, jendela dilaporkan terlempar hingga sejauh 200 km.

Tidak ada komentar: