INFO TABAGSEL.com-Kerusakan jembatan bailey Rantopuran di Kabupaten Mandailing Natal,
Sumatera Utara (Sumut) diperkirakan butuh waktu satu minggu. Selama
sepekan itu jalur darat utama Sumut dan Sumatera Barat akan terputus.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Mandailing Natal AKP WH Pranggono menyebutkan, ihwal rusaknya jembatan itu sudah disampaikan ke instansi terkait. Namun perbaikan belum bisa dilakukan karena kondisi sungai yang masih meluap.
“Menurut pihak pekerjaan umum perbaikan baru dapat dilakukan setelah sungai surut, dan perbaikan itu sendiri butuh waktu beberapa hari,” kata WH Pranggono kepada wartawan, Minggu (16/12/2012).
Dengan situasi ini, maka diperkirakan perbaikan jembatan baru akan selesai sekitar satu pekan lamanya. Selama kurun waktu tersebut, maka jalur tersebut tidak bisa dilewati sama sekali.
Kerusakan jembatan bailey yang berada di Desa Gunung Tua, Kecamatan Panyabungan ini dikarenakan tiang penyangga tergerus air sungai Rantopuran yang meluap, Sabtu (15/12/2012) malam. Mengantisipasi jembatan itu ambruk, petugas hanya mengizinkan kendaraan roda dua yang lewat di jembatan itu.
Pada Minggu dinihari ratusan pengemudi sempat terjebak kemacetan parah karena kendaraan tidak bisa melintas sama sekali. Polisi kemudian mengarahkan kendaraan untuk melewati jalur alternatif maupun berbalik arah..
Untuk kendaraan roda empat, ada jalur alternatif yang bisa dilewati, yakni melalui jalur Gunung Barani. Namun untuk roda enam ke atas seperti truk, mobil tanki maupun bus tidak ada alternatif sama sekali. Jadi pilihannya, balik arah atau menunggu jembatan selesai diperbaiki.
Jembatan bailey yang rusak ini merupakan jembatan sementara yang dibangun tujuh bulan lalu sebagai pengganti jembatan Rantopuran yang rusak diterjang banjir. Jembatan beton Rantopuran yang tengah dibangun masih beberapa bulan lagi baru selesai.(Detiknews)
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Mandailing Natal AKP WH Pranggono menyebutkan, ihwal rusaknya jembatan itu sudah disampaikan ke instansi terkait. Namun perbaikan belum bisa dilakukan karena kondisi sungai yang masih meluap.
“Menurut pihak pekerjaan umum perbaikan baru dapat dilakukan setelah sungai surut, dan perbaikan itu sendiri butuh waktu beberapa hari,” kata WH Pranggono kepada wartawan, Minggu (16/12/2012).
Dengan situasi ini, maka diperkirakan perbaikan jembatan baru akan selesai sekitar satu pekan lamanya. Selama kurun waktu tersebut, maka jalur tersebut tidak bisa dilewati sama sekali.
Kerusakan jembatan bailey yang berada di Desa Gunung Tua, Kecamatan Panyabungan ini dikarenakan tiang penyangga tergerus air sungai Rantopuran yang meluap, Sabtu (15/12/2012) malam. Mengantisipasi jembatan itu ambruk, petugas hanya mengizinkan kendaraan roda dua yang lewat di jembatan itu.
Pada Minggu dinihari ratusan pengemudi sempat terjebak kemacetan parah karena kendaraan tidak bisa melintas sama sekali. Polisi kemudian mengarahkan kendaraan untuk melewati jalur alternatif maupun berbalik arah..
Untuk kendaraan roda empat, ada jalur alternatif yang bisa dilewati, yakni melalui jalur Gunung Barani. Namun untuk roda enam ke atas seperti truk, mobil tanki maupun bus tidak ada alternatif sama sekali. Jadi pilihannya, balik arah atau menunggu jembatan selesai diperbaiki.
Jembatan bailey yang rusak ini merupakan jembatan sementara yang dibangun tujuh bulan lalu sebagai pengganti jembatan Rantopuran yang rusak diterjang banjir. Jembatan beton Rantopuran yang tengah dibangun masih beberapa bulan lagi baru selesai.(Detiknews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar