DAFTAR BERITA

Rabu, 28 November 2012

Indonesia belum dikenal di Inggris


Lihat Peta Lebih Besar
London (ANTARA News) - Nama Indonesia belum dikenal dekat di Inggris. Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia, Hamzah Thayeb, mengakui, banyak warga Inggris belum mengetahui mengenai Indonesia. 

Padahal Ratu Inggris, Elizabeth II baru-baru ini menganugerahkan gelar kebangsawanan kepada Presiden Susilo Yudhoyono. Juga Indonesia masihlah dianggap bisa berbicara di gelanggang bulutangkis internasional, olahraga terkenal dan berasal dari Inggris.

Warga dunia --terutama awam-- lebih mengenal nama Bali ketimbang nama Indonesia; sulit mereka bayangkan bahwa Bali adalah bagian dari Indonesia yang sangat besar dan luas ini.

Thayeb mengatakan itu pada pertemuan bulanan dan sekaligus rapat tahunan Perhimpunan Indonesia-Inggeris (The Anglo-Indonesian Society) yang dihadiri lebih dari 100 anggota berlangsung di gedung KBRI di London, Selasa malam.

Dia berharap seluruh anggota PII yang diketuai mantan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Charles Humfrey, bisa membantu memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Inggris.

Laiknya seorang duta besar, Thayeb berbicara dari sisi hubungan diplomasi formal antara kedua negara. Berbagai kesepakatan telah dihasilkan Indonesia dan Inggris, baik saat Perdana Menteri Inggris, David Cameron ke Indonesia, ataupun Yudhoyono ke Inggris. 

Saat Yudhoyono ke London pada 30 Oktober-3 November lalu itu, tercapai sejumlah kesepakatan, di antaranya di bidang pendidikan, pertahanan, ekonomi kreatif dan energi serta perubahan iklim.

"Peran serta friend of Indonesia laiknya Anglo Indonesian Society sangat diperlukan dalam mengimplementasikan berbagai kesepakatan yang dicapai," katanya. 

Berbagai upaya diplomasi antar petugas pemerintahan tidak akan berarti apapun jika tidak dirasakan langsung oleh masyarakat bangsanya masing-masing.

Humfrey secara terpisah, mengatakan, perhimpunan ini terdiri didirikan pada 1956, dan hingga saat ini memiliki sekitar 300 anggota, umumnya adalah orang Inggris, baik mantan diplomat dan orang yang pernah bertugas di Indonesia, maupun pelajar, akademik dan turis yang saling berminat terhadap Indonesia.

Perhimpunan Indonesia-Inggris, sekitar sepertiga di antaranya adalah orang Indonesia dan diplomat Indonesia, merupakan suatu forum budaya, sosial dan non-politik yang pertemuan diadakan delapan kali pertahun di KBRI London, dengan disertai ceramah.

Tidak ada komentar: