DAFTAR BERITA

Minggu, 22 Juli 2012

Pedagang Keluhkan Calon Walikota Padangsidimpuan Bagi-bagi Daging

Foto: Obral Malam Pedagang daging sapi di pasar tumpah, Padangsidimpuan, terpaksa melakukan obral malam dengan harga miring, dari Rp 90 ribu/Kg turun menjadi Rp 40 ribu/Kg, Jumat (20/7). Obral ini dilakukan karena imbas praktik bagi-bagi daging yang dilakukan calon walikota Padangsidimpuan sehingga membuat pasaran sepi. (medanbisnis/ist)

INFO TABAGSEL.com- Apa saja bisa dilakukan untuk mengambil simpati warga pada saat menjelang pilkada. Segala momen dimanfaatkan dengan baik, tanpa memikirkan nasib orang lain. Parahnya lagi menjadi korban akibat perbuatan itu. Bahkan gara-gara itu pendapatan (omzet) pedagang menurun drastis.

Sungguh, hal itu harus dipikiri para calon kepala daerah. Jangan hanya mencari kesempatan dalam kesempitan, akibatnya masyarakat juga yang menderita.

Inilah yang dialami pedagang daging dan ayam musiman di Padangsidimpuan. Mereka mengeluhkan para kandidat calon walikota-wakil walikota Padangsidimpuan yang membagi-bagikan daging kepada masyarakat sehari menjelang puasa (punggahan). Aksi bagi-bagi ini dikecam karena mengakibatkan menurunnya hasil penjualan.

Salah seorang pedagang ayam, Laura S yang dijumpai , Jumat (20/7) sekira pukul 21.00 WIB, mengeluhkan hasil penjualan ayam tahun ini. Dari jumlah ayam yang dipasok sebanyak 300 ekor, masih tersisa 100 ekor. Sementara pada tahun lalu habis terjual.

Hal yang sama juga dialami A Sinaga, salah seorang pedagang daging di pasar tumpah Jalan Thamrin. Dia mengaku mengalami kerugian atas perilaku calon walikota dan wakilnya yang membagi-bagikan daging.

“Biasanya, satu hari jelang Ramadhan, kami panen besar. Tapi tahun ini kami sangat rugi. Bayangkan daging masih tersisa 40 kilogram, sehingga saya tidak tahu lagi mau dikemanakan daging ini,” jelas Sinaga.

 Di tempat yang sama, Iwan SP mengatakan dia hanya mampu menjual 1 ekor sapi dari 3 ekor yang dipotong. Sedangkan sisa 2 ekor lagi terpaksa harus dimasukkan ke kotak berisi es agar bisa dijual esok harinya.

Dia khawatir jika para calon walikota akan mengulangi perilakunya saat jelang Lebaran nanti, maka penjualan mereka akan mengalami nasib yang sama dengan saat ini.

“Saya berharap, jika calon walikota mau mengambil simpati masyarakat dengan memberikan sesuatu, maka berikanlah uang agar bisa dipergunakan untuk kepentingan lain. Jangan malah memberikan daging sehingga mematikan usaha orang,” pinta Iwan.

Sementara Safriani warga Sabungan kepada wartawan mengaku telah menerima daging dari keluarga yang secara kebetulan sebagai salah seorang calon wakil walikota. Menurut Safri, pemberian ini dilakukan di rumah keluarga Isnandar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, yang dibagikan kepada kaum dhuafa. (MedanBisnis )

Tidak ada komentar: