INFO TABAGSEL.com-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Januari 2014 sebesar 1,07 persen, yang terjadi karena gangguan distribusi bahan makanan akibat cuaca.

"Bahan makanan menyebabkan inflasi, karena Januari ini cuaca memengaruhi dan mengganggu distribusi," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin.

Dengan demikian, laju inflasi secara tahunan (yoy) mencapai 8,22 persen, sedangkan laju inflasi tahun kalender Januari-Desember 2014 masih tercatat 1,07 persen.

Sementara, komponen inflasi inti pada Januari 2014 tercatat 0,56 persen dan secara tahunan (yoy) mencapai 4,53 persen.

Inflasi Januari 2014 yang mencapai 1,07 persen, tercatat relatif tinggi dari rata-rata inflasi pada Januari yang terjadi dalam lima tahun terakhir.

BPS mencatat inflasi pada Januari 2013 hanya tercatat 1,03 persen, inflasi pada 2012 mencapai 0,76 persen, inflasi 2011 mencapai 0,89 persen, inflasi 2010 sebesar 0,84 persen, bahkan pada 2009, tercatat deflasi 0,07 persen.(ANT)

Dari inflasi Januari 2014 tersebut, kelompok bahan makanan menyumbang andil inflasi 0,56 persen diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,25 persen.

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi 0,12 persen, diikuti kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami inflasi 0,04 persen.

Kemudian, kelompok sandang ikut menyumbang inflasi 0,04 persen, kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,03 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen.

BPS juga mencatat pada Januari 2014, laju inflasi inti sebesar 0,34 persen, harga diatur pemerintah menyumbang andil inflasi 0,2 persen serta harga bergejolak 0,53 persen.

Sementara, dari 82 kota IHK, sebanyak 78 kota mengalami inflasi dan hanya empat kota yang menjadi penyumbang deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 3,79 persen dan terendah di Pontianak 0,04 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong 0,17 persen.