INFO TABAGSEL.com-Indonesia diberkahi bonus demografi pada 2010-2035, yaitu jumlah penduduk usia produktif berada pada titik tertinggi. Agar bonus tersebut tidak menjadi bencana demografi, pendidikan berperan penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Itulah kenapa kurikulum 2013 dikembangkan, untuk menjawab tantangan tersebut," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, saat sosialisasi kurikulum 2013 di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (11/01/2013).
Dalam sosialisasi yang dihadiri sejumlah 300 kepala sekolah, guru, dan pengawas sekolah se Kediri ini, Menteri Nuh mengungkapkan, Kemdikbud telah melakukan survei terhadap pelaksanaan kurikulum 2013. Dari survei tersebut, kata dia, sambutan masyarakat dan pemangku kepentingan pendidikan positif terhadap kurikulum 2013.
"Dari awal sudah kami siapkan dengan baik, dan hasil dari hasil monitoring dapat dilihat bahwa kurikulum ini membawa dampak baik untuk siswa, guru, maupun orang tua," katanya.
Mendikbud mengatakan, agar kurikulum 2013 dapat berjalan semakin baik, pelatihan akan terus diberikan kepada para guru. Untuk persiapan pelaksanaan kurikulum 2013 di tahun pelajaran 2014 ini, pelatihan akan dimulai pertengahan Februari dan dilakukan secara bertahap.
"Akhir Juni kami harap sudah rampung, dan Juli sudah bisa diterapkan di masing-masing sekolah," terangnya.
Sedang untuk buku, lanjutnya, seluruh buku yang digunakan di kurikulum sebelumnya tetap dapat dimanfaatkan, sebagai buku pengkayaan. Buku tersebut bisa ditaruh si perpustakaan sekolah.
Dan kepada dinas, Mendikbud menghimbau untuk tidak membebani siswa dengan alasan apapun. Mengingat pemerintah telah menyediakan dana untuk pengadaan buku dan pelatihan guru.
"Daerah (dinas pendidikan di daerah) tidak boleh sama sekali memungut biaya dengan alasan pelatihan guru atau pembelian buku karena sudah ditanggung pemda," tegasnya.
Pemerintah telah menyediakan anggaran BOS dan dana alokasi khusus (DAK) sekitar Rp11 triliun serta sebagian dana dari BOS reguler.
"Itulah kenapa kurikulum 2013 dikembangkan, untuk menjawab tantangan tersebut," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, saat sosialisasi kurikulum 2013 di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (11/01/2013).
Dalam sosialisasi yang dihadiri sejumlah 300 kepala sekolah, guru, dan pengawas sekolah se Kediri ini, Menteri Nuh mengungkapkan, Kemdikbud telah melakukan survei terhadap pelaksanaan kurikulum 2013. Dari survei tersebut, kata dia, sambutan masyarakat dan pemangku kepentingan pendidikan positif terhadap kurikulum 2013.
"Dari awal sudah kami siapkan dengan baik, dan hasil dari hasil monitoring dapat dilihat bahwa kurikulum ini membawa dampak baik untuk siswa, guru, maupun orang tua," katanya.
Mendikbud mengatakan, agar kurikulum 2013 dapat berjalan semakin baik, pelatihan akan terus diberikan kepada para guru. Untuk persiapan pelaksanaan kurikulum 2013 di tahun pelajaran 2014 ini, pelatihan akan dimulai pertengahan Februari dan dilakukan secara bertahap.
"Akhir Juni kami harap sudah rampung, dan Juli sudah bisa diterapkan di masing-masing sekolah," terangnya.
Sedang untuk buku, lanjutnya, seluruh buku yang digunakan di kurikulum sebelumnya tetap dapat dimanfaatkan, sebagai buku pengkayaan. Buku tersebut bisa ditaruh si perpustakaan sekolah.
Dan kepada dinas, Mendikbud menghimbau untuk tidak membebani siswa dengan alasan apapun. Mengingat pemerintah telah menyediakan dana untuk pengadaan buku dan pelatihan guru.
"Daerah (dinas pendidikan di daerah) tidak boleh sama sekali memungut biaya dengan alasan pelatihan guru atau pembelian buku karena sudah ditanggung pemda," tegasnya.
Pemerintah telah menyediakan anggaran BOS dan dana alokasi khusus (DAK) sekitar Rp11 triliun serta sebagian dana dari BOS reguler.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar