DAFTAR BERITA

Kamis, 23 Januari 2014

Indonesia Ajukan Tiga Usulan Pada Konferensi Internasional Tentang Suriah

INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan rasa syukurnya, karena Indonesia bersama Jepang dan India telah diundang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mewakili Asia dalam Konferensi Internasional tentang Suriah di Genewa, Swiss, yang berlangsung mulai Rabu (22/1).

Menurut Presiden, dalam konferensi yang juga dikenal dengan nama Konferensi Jenewa 2 itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa akan menyampaikan usulan-usulan Pemerintah Indonesia.

“Menlu Marty Natalegawa akan menampaikan usulan kita: 1) Gencatan senjata; 2) Bantuan kemanusiaan; dan 3) Proses politik secara damai,” kata Presiden SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono yang baru diunggahnya beberapa saat lalu.

Presiden menegaskan, terkait dengan konflik yang terjadi di Suriah itu, posisi Indonesia masih sama dengan yang disampaikannya pada Sekjen PBB Ban Ki-Moon dan para pemimpin dunia lainnya, beberapa waktu lalu, dimana mereka meresponnya dengan baik.

“Saya juga sampaikan jika terjadi gencatan senjata, Indonesia siap mengirim Pasukan Pemelihara Perdamaian (Peace Keeping Force), seperti ketika kita kirim ke Libanon,” lanjut Presiden SBY.

Kepala Negara menegaskan, kita ingin tragedi yang menimpa saudara-saudara kita rakyat Suriah, termasuk korban yang terus berjatuhan, segera berakhir.

Jangan Libatkan Militer

Sementara itu Menlu Marty Natalegawa saat mendapat giliran berbicara pada Konferensi Internasional tentang Suriah itu di Montreux, Swiss, Rabu (22/1) mengatakan, penyelesaian masalah Suriah harus didasari penyelesaian politik yang komprehensif dan inklusif oleh rakyat Suriah sendiri.

“Harus dipastikan, jangan ada keterlibatan militer dalam penyelesaian persoalan di Suriah,” tegas Marty.

Untuk itu, kata Marty, masyarakat internasional harus bersatu untuk mendukung dan memfasilitasi upaya menuju penyelesaian politik itu.

Menlu berharap, segera dilakukannya penghentian kekerasan bersenjata di Suriah, karena hal ini menjadi kunci untuk menghentikan tragedi kemanusiaan dan penderitaan pihak-pihak yang menjadi korban dalam konflik di negara tersebut. Pertemuan internasional yang difasilitasi PBB ini diikuti oleh 35 negara, dan dihadiri juga oleh pihak-pihak yang bertikai di Suriah.

Tidak ada komentar: