DAFTAR BERITA

Minggu, 29 Desember 2013

Prabowo :Gus Dur Berdedikasi Besar Terhadap Penegakan Demokrasi

INFO TABAGSEL.com-Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, sosok almarhum Presiden Indonesia keempat Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur itu memiliki dedikasi besar terhadap penegakan demokrasi.

"Sejak muda beliau mempunyai dedikasi besar terhadap demokrasi. Saya kenal Gus Dur semenjak saya masih muda, hingga sekarang sudah setengah baya ini," kata Prabowo kala menyampaikan testimoninya dalam Haul Keempat Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu malam.

Haul adalah peringatan hari wafat seseorang yang diadakan setahun sekali (biasanya disertai dengan doa untuk arwah yang bersangkutan).

Menurut Prabowo, pemikiran Gus Dur yang brilian berada jauh ke depan hingga puluhan tahun dibandingkan orang kebanyakan.

Betapa panjangnya pemikiran Gus Dur, justru seringkali membuat masyarakat dan sebagian besar orang gagal memahami inti kearifannya.

"Beliau bahkan kerap mendapat berbagai macam tudingan dan tuduhan. Seperti misalnya dituduh antek Zionis Israel, padahal sebetulnya pemikiran beliau jauh ke depan agar semua umat dan manusia di dunia harus bisa menciptakan hubungan baik," ujarnya.

"Rasa aman yang ia perjuangkan bagi semua kelompok agama, etnis dan ras. Rasa aman itu tidak hanya ia perjuangkan di skala Indonesia, tetapi juga di banyak negara," kata Prabowo menambahkan.

Prabowo mengaku terkesan dengan pemikiran-pemikiran almarhum Gus Dur dan menyatakan syukurnya bahwa kearifan yang diwariskan saat ini ditampung dan diteruskan oleh kelompok yang memiliki istilah Gusdurian.

"Dengan diteruskannya pemikian Gus Dur, Islam di Indonesia akan menjadi Islam yang terus memberi kedamaian, kesejukan dan keamanan di seluruh Indonesia. Mari kita contoh kebesaran jiwa Gus Dur, supaya dalam perjalanan bangsa ini kita bisa memberikan kedamaian, kesejukan dan keamanan bagi semua warga negara," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman dalam kesempatan yang sama juga sempat menyampaikan testimoninya tentang banyaknya pelajaran yang diwariskan almarhum kepada dirinya, yang sempat menjadi ajudan kala Gus Dur menduduki kursi Presiden RI.

"Banyak sekali pelajaran yang beliau sampaikan kepada saya, terutama terkait urusan memimpin bangsa ini sembari melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdasan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," ujar Sutarman, mengutip tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam alinea keempat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Bagi Sutarman, sebagaimana yang kerap ia dengar dari Gus Dur, selama menjabat sebagai Presiden, almarhum merupakan pemimpin yang mencontoh Nabi Muhammad SAW.

"Cara beliau memimpin, lewat kejujurannya, lewat keberaniannya, segala yang ditampilkan mencontoh Nabi Muhammad SAW. Itu menjadi pesan bahwa apapun profesi kita, marilah mengikuti suri tauladan Nabi Muhammad," katanya.

Di sisi lain, Sutarman juga bercerita kala akhirnya Gus Dur dimakzulkan oleh MPR pada 23 Juli 2001 silam, ia pernah berpesan bahwa semoga itu menjadi kali terakhir seorang Presiden Indonesia diberhentikan sebelum masa akhir jabatannya.

"Beliau berkata, mudah-mudahan ini terakhir kali bangsa ini memberhentikan presiden, jangan sampai ada presiden berhenti di tengah jalan lagi. Dari situ saya menyimpulkan bahwa Presiden yang terpilih dalam Pemilu haruslah kita dukung secara bersama untuk berbuat demi mewujudkan kesejahteraan bangsa," katanya.

"Kalaupun ada kritik dan tidak puas tentu wajar, tetapi hukumannya bukan memberhentikan, cukup tidak dipilih lagi di kesempatan berikutnya," ujar Sutarman menambahkan.

Prabowo dan Sutarman merupakan dua dari tiga tokoh yang berkesempatan menyampaikan testimoninya tentang mendiang dalam acara haul keempat Gus Dur yang bertemakan "Membangun Keikhlasan Bangsa".

Tokoh lain yang berkesempatan memberi testimoni adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Haul keempat Gus Dur dihadiri pula sejumlah tokoh politik dan wakil pemerintahan seperti mantan Ketua DPR RI Akbar Tandjung, mantan Menteri Agama KH Tolchah Hasan, Wakil Menteri Agama Nassarudin Umar, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kirsten Baure dan Anggota DPR RI Romahurmuziy.

Selain itu hadir pula sejumlah ulama dan rohaniawan seperti rohaniawan Katolik Franz Magnis Suseno, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, mantan Ketum PBNU Hasyim Muzadi, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Azyiziyah Denanyar Jombang KH Aziz Masyhuri dan Pengurus Ponper Asshiddiqiyah Jakarta KH Noer Muhammad Iskandar.(ant/hrb)

Tidak ada komentar: