INFO TABAGSEL.com-Suasana kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) di Jl. Jenderal Sudirman kavling 69 Jakarta pada Minggu (3/11), dari luar tampak biasa-biasa saja. Pintu gerbang tertutup, dan hanya sekali-sekali dibuka ketika ada kendaraan yang akan masuk atau keluar.
Tetapi tidak demikian situasi di dalam gedung, khususnya di ruang Majapahit, yang sehari-hari dipergunakan untuk rapat Menteri dengan pimpinan Kementerian PANRB. Sebuah monitor menjadi focus perhatian Menteri Azwar Abubakar, Wamen PANRB Eko Prasojo, Sekretaris Kementerian PANRB Tasdik Kinanto, Deputi SDM Aparatur Setiawan Wangsaatmadja, Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan M. Yusuf Ateh, dan pejabat lainnya. Pasalnya, dari monitor itu para petinggi Kementerian PANRB dapat memantau perkembangan dari tempat pengolahan soal di Pusdiklat Sekretariat Negara.
Di tempat itu, seluruh lembar jawab komputer (LJK) dari berbagai penjuru dikumpulkan, diolah untuk mengetahui hasilnya. Sudah apsti, mulai dari tanggal 3 November, lokasi itu disibukkan dengan berbagai kegiatan, mulai dari penerimaan LJK, pemindaian, pengolahan, validasi, sampai persiapan pengumuman. Betapa tidak, jutaan LJK akan datang secara bergiliran, dan dilayani 24 jam.
Pengamanan dilakukan mulai dari saat kendaraan masuk, penyerahan LJK dan berkas harus dilakukan secara cermat dan teliti. Semua harus sesuai dengan standard operating procedure(SOP) yang telah ditetapkan. “Setiap tahapan harus dilakukan secara cermat. Jangan sampai ada yang lolos dari perhatian. Tetapi seluruh proses dilakukan secara transparan,” ujar Sekretaris Kementerian PANRB Tasdik Kinanto, di sela-sela pemantauan pelaksanaan tes CPNS, di kantornya, Minggu (03/11).
Namun pantauan para Panselnas tidak sebatas dari monitor di ruangan tersebut. Ada yang melalui twiter, BBM, email, dan berbagai media komunikasi lainnya. “Sampai jam 13.30, sudah ada beberapa laporan dari lapangan, antara lain dari Jatim, Sulsel, Sultra dan lain-lain. “Alhamdulillah secara umum berjalan lancar,” ujarnya.
Namun di balik itu, ada beberapa kejadian yang lucu-lucu. Di Gelora Bung Karno misalnya, banyak peserta tak bisa masuk stadion karena terkena kemacetan yang luar biasa. Ini terjadi karena di kawasan itu ada dua tempat yang dijadikan lokasi tes, yakni Stadion GBK dan stadion tennis tertutup.Di Kabupaten Padang Lawas UtaraPaluta,Sumut peserta tes dari tenaga honorer kategori 2 kaget ketika panitia mengumumkan akan digelar Tes kompetensi Bidang (TKB) sekaligus pada hari ini.
Ada juga suasana yang cukup memilukan. Di Pasuruan, ada peserta yang melahirkan saat mengikuti tes. Ada juga joki yang tertangkap, meskipun dia adalah saudara kembar peserta. Bahkan ada peserta yang ditangkap oleh Buser, karena yang bersangkutan sudah lama menjadi buron, dan berbagai kejadian yang lucu.
Hal lain, ada yang kelebihan soal, atau kurang. “Tapi alhmadulihan, hal ini bisa diatasi. Secara umum, dari laporan yang masuk, pelaksanaan tes hari ini berjalan sesuai rencana,” tambah Tasdik.
Tetapi tidak demikian situasi di dalam gedung, khususnya di ruang Majapahit, yang sehari-hari dipergunakan untuk rapat Menteri dengan pimpinan Kementerian PANRB. Sebuah monitor menjadi focus perhatian Menteri Azwar Abubakar, Wamen PANRB Eko Prasojo, Sekretaris Kementerian PANRB Tasdik Kinanto, Deputi SDM Aparatur Setiawan Wangsaatmadja, Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan M. Yusuf Ateh, dan pejabat lainnya. Pasalnya, dari monitor itu para petinggi Kementerian PANRB dapat memantau perkembangan dari tempat pengolahan soal di Pusdiklat Sekretariat Negara.
Di tempat itu, seluruh lembar jawab komputer (LJK) dari berbagai penjuru dikumpulkan, diolah untuk mengetahui hasilnya. Sudah apsti, mulai dari tanggal 3 November, lokasi itu disibukkan dengan berbagai kegiatan, mulai dari penerimaan LJK, pemindaian, pengolahan, validasi, sampai persiapan pengumuman. Betapa tidak, jutaan LJK akan datang secara bergiliran, dan dilayani 24 jam.
Pengamanan dilakukan mulai dari saat kendaraan masuk, penyerahan LJK dan berkas harus dilakukan secara cermat dan teliti. Semua harus sesuai dengan standard operating procedure(SOP) yang telah ditetapkan. “Setiap tahapan harus dilakukan secara cermat. Jangan sampai ada yang lolos dari perhatian. Tetapi seluruh proses dilakukan secara transparan,” ujar Sekretaris Kementerian PANRB Tasdik Kinanto, di sela-sela pemantauan pelaksanaan tes CPNS, di kantornya, Minggu (03/11).
Namun pantauan para Panselnas tidak sebatas dari monitor di ruangan tersebut. Ada yang melalui twiter, BBM, email, dan berbagai media komunikasi lainnya. “Sampai jam 13.30, sudah ada beberapa laporan dari lapangan, antara lain dari Jatim, Sulsel, Sultra dan lain-lain. “Alhamdulillah secara umum berjalan lancar,” ujarnya.
Namun di balik itu, ada beberapa kejadian yang lucu-lucu. Di Gelora Bung Karno misalnya, banyak peserta tak bisa masuk stadion karena terkena kemacetan yang luar biasa. Ini terjadi karena di kawasan itu ada dua tempat yang dijadikan lokasi tes, yakni Stadion GBK dan stadion tennis tertutup.Di Kabupaten Padang Lawas UtaraPaluta,Sumut peserta tes dari tenaga honorer kategori 2 kaget ketika panitia mengumumkan akan digelar Tes kompetensi Bidang (TKB) sekaligus pada hari ini.
Ada juga suasana yang cukup memilukan. Di Pasuruan, ada peserta yang melahirkan saat mengikuti tes. Ada juga joki yang tertangkap, meskipun dia adalah saudara kembar peserta. Bahkan ada peserta yang ditangkap oleh Buser, karena yang bersangkutan sudah lama menjadi buron, dan berbagai kejadian yang lucu.
Hal lain, ada yang kelebihan soal, atau kurang. “Tapi alhmadulihan, hal ini bisa diatasi. Secara umum, dari laporan yang masuk, pelaksanaan tes hari ini berjalan sesuai rencana,” tambah Tasdik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar