![]() |
Sejumlah petugas mengevakuasi korban tewas dari dalam truk, Selasa (23/7).[FOTO:Mrteosiantar.com/Oriza Pasaribu] |
INFO TABAGSEL.com-Diduga rem blong, truk fuso BK 9929 AY bermuatan bahan kelontong terjun ke jurang sedalam 20 meter di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Simatohir, Simpang Batu Bola, Kecamatan Psp Batunadua, Selasa (23/7) sekitar pukul 10.00 WIB. Akibatnya, supir truk Parlaungan Harahap(35) dan kernetnya Lisam (34) tewas di tempat.
Parlaungan Harahap tercatat sebagai warga Jalan Imam Bonjol, Padang Matinggi, Kota Padangsidimpuan (Psp) sedangkan Lisman warga Sikoring-koring, Gang Inpres, Psp.
Pantauan METRO, Selasa (23/7) dari tempat kejadian, truk fuso BK 9929 AY bermuatan barang-barang kelontong itu, terjatuh ke dalam jurang dengan posisi terbalik dan hampir semua barang-barang berserakan keluar dari bak pengangkut. Tepat di bagian depan truk, tampak supir dan kernet dengan posisi terhimpit dan terjepit.
Warga sekitar Ibnu Pasaribu (45), mengaku melihat langsung kejadian itu. Menurutnya, truk yang datang dari arah Siparau itu memang sudah dalam keadaan oleng dan tidak terkendali. Lalu, tiba di tikungan tepatnya di simpang TPA Batu Bola, langsung menabrak pembatas jalan dan pohon lalu terjun ke dalam jurang.
“Saya lagi di warung melayani pembeli waktu itu. Saya lihat mobil datang dari Siparau menuju Psp. Sewaktu melintas di depan kedai saya, kondisi mobil sudah dalam keadaan oleng dan tidak terkendali.
Begitu sampai di tikungan, tiba-tiba truk itu mengarah ke pembatas jalan dan menabraknya kemudian terbang dan terlempar jauh sampai masuk ke dalam jurang,” ujar pria yang membuka usaha tidak jauh dari tempat kejadian.
Hal senada disampaikan S Sitompul (40). Saat itu, ia sedang berada di warung miliknya Ibnu Pasaribu yang berada di pinggir jalan dekat dengan tempat kejadian tersebut. Katanya, truk itu tiba-tiba saja berjalan ke arah seberang jalan dari jalurnya dan kemudian terjun bebas sampai ke dasar jurang yang diperkirakan sedalam 20 meter.
Sebelum truk tersebut masuk ke dalam jurang, terlebih dahulu menabrak pembatas jalan kemudian menghantam pohon dan akhirnya terlempar jauh ke bawah. Bahkan, barang-barang muatan yang berada di dalam bak truk, hampir semua berhamburan.
“Saya pas duduk di sini, saya lihat mobil itu tiba-tiba sudah menabrak pembatas jalan yang berada di seberangnya. Saya perhatikan truk itu memang sudah tidak terkendali. Tapi entah mengapa bisa sampai menghantam pembatas jalan dan terjun bebas,” terangnya.
“Mungkin blong rem nya itu. Tapi kenapa pula supirnya banting setir ke kanan, kalau ke kiri dibuatnya paling cuma terbalik. Enggak sampai masuk jurang,”sambungnya lagi.
Selanjutnya, petugas dibantu dengan warga sekitar berusaha mengeluarkan kedua korban yang terlihat sudah tidak bernyawa tersebut. Posisi korban yang terjepit bagian depan truk, menyulitkan petugas untuk segera mengevakuasinya. Sekitar satu jam, petugas berhasil mengevakuasi Lisman.
Saat diangkat, mayat Lisman berada di sebelah tubuh Parlaungan, namun tidak separah Parlaungan yang terjepit hampir pada seluruh bagian tubuhnya. Mayat Lisman diangkat dan diletakkan sementara di sekitar tempat kejadian dengan ditutupi kain dan kardus-kardus, setelah diidentifikasi kemudian petugas membawanya ke RSUD Kota Psp.
Selanjutnya, warga berusaha mengevakuasi mayat Parlaungan yang masih berada di dalam truk, posisinya berada tepat di depan setir. Menurut petugas, dari posisi korban ditemukan, diketahui Parlaungan lah yang menjadi supirnya.
Hampir dua jam lebih petugas berusaha untuk mengeluarkan mayatnya. Satu unit alat berat diturunkan untuk menarik truk yang terbalik agar bisa mengevakuasi mayat korban, namun tidak sanggup juga. Kemudian datang lagi satu alat berat. Petugas kembali berusaha menarik truk. Ternyata usaha itu tidak sia-sia, petugas dan warga pun berhasil mengeluarkan mayat Parlaungan. Kedua mayat korban yang sudah dievakuasi, selanjutnya dibawa ke RSUD Psp. Dan untuk mobil masih dilakukan penarikan dengan menggunakan alat berat, agar dapat diangkat dari dalam jurang tersebut.(MS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar