INFO TABAGSEL.com-Menteri Agama Suryadharma Ali mengemukakan, perbedaan awal bulan Ramadhan mungkin saja terjadi . Namun ia mengingatkan, manakala pemerintah sudah memutuskan dan menetapkan, hendaknya semua pihak patuh pada hasil keputusan itu.
Kepada wartawan yang mencegatnya sebelum mengikuti sidang kabinet di kantor Presiden, Jakarta, Senin (8/7), Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, Pemerintah akan melakukan rapat untuk menentukan awal satu Ramadhan sebagai awal puasa. “Jadi hari ini mulai jam 17.00 sampai pukul 19.30 akan dilaksanakan sidang Isbath. Mengenai kapan mulai puasa, nanti akan diputuskan sore ini,” ungkap Menag.
Sidang Isbath Kementerian Agama, kata Menag, akan dihadiri oleh wakil-wakil organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam, MUI, dan ahli astronomi. Muhammadiyah pun selaku Ormas Islam yang sudah menentukan awal Ramadhan jatuh pada Selasa (9/7) besok juga diundang hadir dalam sidang Isbath itu.
Mengenai perbedaan yang selalu terjadi di Indonesia, Menteri Agama menjelaskan, bahwa hal itu mungkin saja terjadi karena kriteria yang dipergunakan oleh sejumlah Ormas Islam berbeda, dan potensi perbedaan itu tetap ada. “Tetapi apakah ada perbedaan nanti kita lihat setelah sidang isbath dilaksanakan,” pinta Menag.
Dengan mengutip ayat Al Qur’an, Menag mengatakan, perbedaan dalam penentuan awal puasa bisa dihindari kalau tidak bersandar pada metode, tetapi bersandar pada otoritas, karena agama telah memberikan otoritas itu kepada pemerintah sebetulnya, yaitu kita harus taat kepada Allah, kepada rasul dan penguasa.
“Jadi perbedaan itu sebetulnya tidak bisa dihindari, tetapi manakala pemerintah sudah memutuskan dan menetapkan, hendaknya semua pihak patuh pada hasil keputusan itu,” pungkas Suryadharma Ali.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada permulaan awal Ramadhan tahun ini, PP Muhammadiyah telah menetapkan jatuh pada Selasa (9/7) besok. Sementara sejumlah Ormas Islam, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) masih menungguh hasil rukyat, dan sidang isbath yang diselenggarakan oleh Menteri Agama. (ES)
Kepada wartawan yang mencegatnya sebelum mengikuti sidang kabinet di kantor Presiden, Jakarta, Senin (8/7), Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, Pemerintah akan melakukan rapat untuk menentukan awal satu Ramadhan sebagai awal puasa. “Jadi hari ini mulai jam 17.00 sampai pukul 19.30 akan dilaksanakan sidang Isbath. Mengenai kapan mulai puasa, nanti akan diputuskan sore ini,” ungkap Menag.
Sidang Isbath Kementerian Agama, kata Menag, akan dihadiri oleh wakil-wakil organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam, MUI, dan ahli astronomi. Muhammadiyah pun selaku Ormas Islam yang sudah menentukan awal Ramadhan jatuh pada Selasa (9/7) besok juga diundang hadir dalam sidang Isbath itu.
Mengenai perbedaan yang selalu terjadi di Indonesia, Menteri Agama menjelaskan, bahwa hal itu mungkin saja terjadi karena kriteria yang dipergunakan oleh sejumlah Ormas Islam berbeda, dan potensi perbedaan itu tetap ada. “Tetapi apakah ada perbedaan nanti kita lihat setelah sidang isbath dilaksanakan,” pinta Menag.
Dengan mengutip ayat Al Qur’an, Menag mengatakan, perbedaan dalam penentuan awal puasa bisa dihindari kalau tidak bersandar pada metode, tetapi bersandar pada otoritas, karena agama telah memberikan otoritas itu kepada pemerintah sebetulnya, yaitu kita harus taat kepada Allah, kepada rasul dan penguasa.
“Jadi perbedaan itu sebetulnya tidak bisa dihindari, tetapi manakala pemerintah sudah memutuskan dan menetapkan, hendaknya semua pihak patuh pada hasil keputusan itu,” pungkas Suryadharma Ali.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada permulaan awal Ramadhan tahun ini, PP Muhammadiyah telah menetapkan jatuh pada Selasa (9/7) besok. Sementara sejumlah Ormas Islam, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) masih menungguh hasil rukyat, dan sidang isbath yang diselenggarakan oleh Menteri Agama. (ES)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar