INFO TABAGSEL.com-Ketua
Fraksi Demokrat dan juga Ketua Komisi III DPRD Padangsidimpuan, Khoiruddin Nasution meminta kepada
panitia Ajang Motocross Wali Kota Cup agar mengevaluasi kegiatan tersebut dan meminta agar panitia
bertanggungjawab terhadap banyaknya kecelakaan yang menelan korban jiwa.
“Kami meminta agar mereka memberikan bentuk tanggung jawab seperti asuransi. Pokoknya, panitia jangan lepas tangan,” ujarnya.
Khoiruddin Nasution, Sebagai Ketua Komisi III, yang membidangi olahraga menyesalkan sikap panitia yang kurang tegas terhadap peserta sehingga menelan korban jiwa dan luka-luka.
Padahal, menurutnya, panitia sudah mengetahui ada peserta yang tidak mempunyai kelengkapan untuk mengikuti balapan yang beresiko tinggi, tapi tetap diizinkan untuk bermain. “Panitia punya hak untuk mencoret peserta yang tidak menaati aturan.
Kenapa panitia tidak melakukannya?” tanya Khoir, begitu sapaan akrabnya. Dan, dalam pelaksanaan Minggu (30/6) melalui pengeras suara, komentator menyebutkan, kegiatan tersebut terlaksana atas partisipasi seluruh SKPD dan IMI.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pekerja Sosial Baun Artonang mengatakan, kalau info yang diberikan panitia bahwa kegiatan lomba itu terlaksana atas dukungan SKPD dan IMI maka hal itu merupakan suatu keanehan yang perlu dipertanyakan.
“Alangkah sayangnya anggaran tersebut digunakan untuk menyenangkan hati seseorang sebagai acuan kerangka berfikir mereka membuat acara tersebut. Toh, sudah lebih bermanfaat bila menjelang Ramadan seperti ini, SKPD lebih fokus menjalankan berbagai program pemko, misalnya merealisasikan Sehat Maju Sejahtera,” tukasnya.
Sementara itu ketua bidang sosial keagamaan OP.LADON 89 Muktar Helmi Nasution sangat menyayangkan adanya pertanyaan beberapa pihak dalam penyelenggaraan lomba motor cross yang mengatakan terlaksana atas dukungan seluruh SKPD Psp. “Kita berharap penyelenggara bertanggung jawab atas kejadian naas yang merenggut nyawa peserta,” ungkapnya.
“Kami meminta agar mereka memberikan bentuk tanggung jawab seperti asuransi. Pokoknya, panitia jangan lepas tangan,” ujarnya.
Khoiruddin Nasution, Sebagai Ketua Komisi III, yang membidangi olahraga menyesalkan sikap panitia yang kurang tegas terhadap peserta sehingga menelan korban jiwa dan luka-luka.
Padahal, menurutnya, panitia sudah mengetahui ada peserta yang tidak mempunyai kelengkapan untuk mengikuti balapan yang beresiko tinggi, tapi tetap diizinkan untuk bermain. “Panitia punya hak untuk mencoret peserta yang tidak menaati aturan.
Kenapa panitia tidak melakukannya?” tanya Khoir, begitu sapaan akrabnya. Dan, dalam pelaksanaan Minggu (30/6) melalui pengeras suara, komentator menyebutkan, kegiatan tersebut terlaksana atas partisipasi seluruh SKPD dan IMI.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pekerja Sosial Baun Artonang mengatakan, kalau info yang diberikan panitia bahwa kegiatan lomba itu terlaksana atas dukungan SKPD dan IMI maka hal itu merupakan suatu keanehan yang perlu dipertanyakan.
“Alangkah sayangnya anggaran tersebut digunakan untuk menyenangkan hati seseorang sebagai acuan kerangka berfikir mereka membuat acara tersebut. Toh, sudah lebih bermanfaat bila menjelang Ramadan seperti ini, SKPD lebih fokus menjalankan berbagai program pemko, misalnya merealisasikan Sehat Maju Sejahtera,” tukasnya.
Sementara itu ketua bidang sosial keagamaan OP.LADON 89 Muktar Helmi Nasution sangat menyayangkan adanya pertanyaan beberapa pihak dalam penyelenggaraan lomba motor cross yang mengatakan terlaksana atas dukungan seluruh SKPD Psp. “Kita berharap penyelenggara bertanggung jawab atas kejadian naas yang merenggut nyawa peserta,” ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar