INFO TABAGSEL.com-Menteri Pertanian RI (Mentan), Suswono, membuka secara resmi pertemuan Policy Partnership on Food Security (PPFS) APEC Third Senior Officials' Meeting (SOM 3) di Medan Sabtu, 22 Juni 2013. Dalam sambutannya Mentan mengapresiasi seluruh ekonomi APEC yang telah mampu bekerjasama menyusun Konsep Roadmap Toward 2020.
Konsep tersebut perlu secara intensif disempurnakan dan disesuaikan kembali supaya sesuai dengan perkembangan dan perubahan lingkungan startegis yang baru, lanjutnya.
Menteri Pertanian juga mengharapkan masukan konkrit PPFS dalam pencapaian ketahanan pangan global dan kontribusinya dalam mewujudkan Bogor Goals.
Hadir dan memberikan sambutan dalam acara pembukaan tersebut adalah Gubernur Sumatra Utara, Gatot Pujo Nugroho, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Prof. Dr. Ir. Ahmad Suryana MS, dan Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan KADIN, Franciscus Welirang. Juga hadir Staf Ahli Menlu RI Bidang Ekososbud, M. Wahid Supriyadi, dan para ketua delegasi ekonomi APEC pada pertemuan PPFS.
Expo/Exhibition yang menampilkan kemitraan petani dan sektor swasta juga diselenggarakan bersamaan dengan pertemuan PPFS kedua ini. Beberapa ekonomi APEC seperti Australia, Cina, Jepang, dan New Zealand serta Indonesia berpartisipasi dalam Eksibisi tersebut dengan menampilkan pemanfaatan teknologi dan produk pertanian.
Pertemuan PPFS di Medan ini merupakan pertemuan PPFS kedua setelah pertemuan pertama di Jakarta pada bulan Januari 2013. Pertemuan PPFS di Jakarta memiliki arti penting dalam mengkonsolidasikan peran parapihak (stakeholder) dalam upaya bersama untuk mencapai ketahanan pangan di kawasan APEC, khususnya pelibatan peran petani sebagai salah satu pelaku utama pencapaian ketahanan pangan global.
Target PPFS pada tahun 2013 ini antara lain merumuskan Roadmap Toward 2020 yang akan menjadi acuan kerja PPFS dan masukan kepada Pemimpin Ekonomi APEC dalam pencapaian ketahanan pangan di kawasan APEC, melalui pelibatan peran petani dan swasta secara subtansial, dengan mengusung tema Aligning farmers into the Achivement on Global Food Security.
PPFS merupakan forum antara sektor swasta dan pemerintah yang diberi tugas dan menjadi salah satu mekanisme utama APEC dalam membahas isu-isu kebijakan ketahanan pangan di kawasan.
Pembentukan PPFS dimulai sejak pertemuan tingkat Menteri Pertanian di Niigata (Jepang) yang menugaskan Senior Official Meeting (SOM) untuk merumuskan mekanisme yang dapat melibatkan peran swasta dalam APEC secara lebih subtantif.
Sebenarnya, keterlibatan swasta dalam APEC sendiri telah dimulai sejak awal berdirinya APEC, dimana pada tahun 1999, sektor swasta melalui forum APEC Business Advisory Council (ABAC) telah membantu para pemimpin APEC menyusun APEC Food Security System.
Konsep tersebut perlu secara intensif disempurnakan dan disesuaikan kembali supaya sesuai dengan perkembangan dan perubahan lingkungan startegis yang baru, lanjutnya.
Menteri Pertanian juga mengharapkan masukan konkrit PPFS dalam pencapaian ketahanan pangan global dan kontribusinya dalam mewujudkan Bogor Goals.
Hadir dan memberikan sambutan dalam acara pembukaan tersebut adalah Gubernur Sumatra Utara, Gatot Pujo Nugroho, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Prof. Dr. Ir. Ahmad Suryana MS, dan Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan KADIN, Franciscus Welirang. Juga hadir Staf Ahli Menlu RI Bidang Ekososbud, M. Wahid Supriyadi, dan para ketua delegasi ekonomi APEC pada pertemuan PPFS.
Expo/Exhibition yang menampilkan kemitraan petani dan sektor swasta juga diselenggarakan bersamaan dengan pertemuan PPFS kedua ini. Beberapa ekonomi APEC seperti Australia, Cina, Jepang, dan New Zealand serta Indonesia berpartisipasi dalam Eksibisi tersebut dengan menampilkan pemanfaatan teknologi dan produk pertanian.
Pertemuan PPFS di Medan ini merupakan pertemuan PPFS kedua setelah pertemuan pertama di Jakarta pada bulan Januari 2013. Pertemuan PPFS di Jakarta memiliki arti penting dalam mengkonsolidasikan peran parapihak (stakeholder) dalam upaya bersama untuk mencapai ketahanan pangan di kawasan APEC, khususnya pelibatan peran petani sebagai salah satu pelaku utama pencapaian ketahanan pangan global.
Target PPFS pada tahun 2013 ini antara lain merumuskan Roadmap Toward 2020 yang akan menjadi acuan kerja PPFS dan masukan kepada Pemimpin Ekonomi APEC dalam pencapaian ketahanan pangan di kawasan APEC, melalui pelibatan peran petani dan swasta secara subtansial, dengan mengusung tema Aligning farmers into the Achivement on Global Food Security.
PPFS merupakan forum antara sektor swasta dan pemerintah yang diberi tugas dan menjadi salah satu mekanisme utama APEC dalam membahas isu-isu kebijakan ketahanan pangan di kawasan.
Pembentukan PPFS dimulai sejak pertemuan tingkat Menteri Pertanian di Niigata (Jepang) yang menugaskan Senior Official Meeting (SOM) untuk merumuskan mekanisme yang dapat melibatkan peran swasta dalam APEC secara lebih subtantif.
Sebenarnya, keterlibatan swasta dalam APEC sendiri telah dimulai sejak awal berdirinya APEC, dimana pada tahun 1999, sektor swasta melalui forum APEC Business Advisory Council (ABAC) telah membantu para pemimpin APEC menyusun APEC Food Security System.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar