INFO TABAGSEL.com-Kasus kematian peniliti di Singapura kembali terjadi. Shane Todd, seorang insinyur asal Amerika yang ditemukan tewas tergantung di apartemennya di negara itu tahun lalu akan diselidiki Biro Penyelidik Federal (FBI) AS .Tahun 2009, David Hartono Widjaja --mahasiswa asal Indonesia-- yang sedang kuliah pada semester akhir di Universitas Teknologi Nanyang (NTU/ Nanyang Technology University) meninggal gantung diri, gagal diketahui penyebab kematiannya .
Todd tengah bekerja dalam sebuah proyek penelitian yang sangat rahasia terkait pengembangan teknologi telekomunikasi yang berpotensi dikembangkan sebagai alat militer untuk raksasa telekomunikasi asal Cina, Huawei.
Keluarga korban yakin kematian Todd merupakan pembunuhan terkait dengan hasil risetnya.
Menurut kantor berita AFP lebih dari 60 saksi kemungkinan akan dipanggil hadir dalam penyelidikan itu.
Meski menurut pemerintah Singapura Todd meninggal akibat bunuh diri, keluarganya sangat yakin pria lajang itu dibunuh karena sudah beberapa kali menyampaikan pada keluarganya kekhawatiran dan kegelisahannya terkait pekerjaannya di Singapura.
Todd ditemukan tak bernyawa hanya beberapa hari menjelang jadwal kepulangan ke negeri Paman Sam. Sebelumnya, ia dilaporkan sudah meninggalkan file-file kerjanya di IME untuk Huawei.
Kasus David
Sejauh ini baik Huawei Technologies yang merupakan perusahaan yang menyewa Todd, serta Institut Mikroelektronik (IME, BUMN Singapura), membantah bekerja sama dalam proyek riset yang melibatkan Todd.
Pasangan orangtua korban, Rick dan Mary Todd, berkeras menantang kesimpulan hasil laporan otopsi aparat Singapura yang menyebut anak mereka mengakhiri hidupnya sendiri.
Penyelidikan ini dilangsungkan setelah pemerintah Singapura mengundang Biro Penyelidik Federal (FBI) AS untuk bekerjasama dengan polisi setempat setelah sejumlah petinggi pemerintah AS yang tak disebut namanya mendukung tuntutan keluarga Todd untuk menggelar penyelidikan mendalam.
Kasus ini mengingatkan antara lain pada tewasnya David Hartanto, mahasiswa Indonesia di Universitas Teknologi Nanyang, a. Baik Todd maupun David juga membidangi penelitian yang sama, yakni elektronika.
David, yang belajar di NTU dengan fasilitas beasiswa, ditemukan tewas tertelungkup di halaman kampus pada 2 Maret 2009.
Kesimpulan resmi pemerintah Singapura dalam kasus kematiannya sama dengan hasil pemeriksaan kematian Shane Todd: bunuh diri.
Laporan-laporan menyebutkan orangtua dan sejumlah teman berpendapat korban dibunuh terkait dengan studinya yang mempelajari teknologi tiga dimensi dan potensi penggunaannya untuk bidang intelejen.
Meski dugaan ketidakberesan menyebabkan kematian David sempat ramai diberitakan media, tak ada perkembangan baru dari kasusnya hingga kini.
Todd tengah bekerja dalam sebuah proyek penelitian yang sangat rahasia terkait pengembangan teknologi telekomunikasi yang berpotensi dikembangkan sebagai alat militer untuk raksasa telekomunikasi asal Cina, Huawei.
Keluarga korban yakin kematian Todd merupakan pembunuhan terkait dengan hasil risetnya.
Menurut kantor berita AFP lebih dari 60 saksi kemungkinan akan dipanggil hadir dalam penyelidikan itu.
Meski menurut pemerintah Singapura Todd meninggal akibat bunuh diri, keluarganya sangat yakin pria lajang itu dibunuh karena sudah beberapa kali menyampaikan pada keluarganya kekhawatiran dan kegelisahannya terkait pekerjaannya di Singapura.
Todd ditemukan tak bernyawa hanya beberapa hari menjelang jadwal kepulangan ke negeri Paman Sam. Sebelumnya, ia dilaporkan sudah meninggalkan file-file kerjanya di IME untuk Huawei.
Kasus David
Sejauh ini baik Huawei Technologies yang merupakan perusahaan yang menyewa Todd, serta Institut Mikroelektronik (IME, BUMN Singapura), membantah bekerja sama dalam proyek riset yang melibatkan Todd.
Pasangan orangtua korban, Rick dan Mary Todd, berkeras menantang kesimpulan hasil laporan otopsi aparat Singapura yang menyebut anak mereka mengakhiri hidupnya sendiri.
Penyelidikan ini dilangsungkan setelah pemerintah Singapura mengundang Biro Penyelidik Federal (FBI) AS untuk bekerjasama dengan polisi setempat setelah sejumlah petinggi pemerintah AS yang tak disebut namanya mendukung tuntutan keluarga Todd untuk menggelar penyelidikan mendalam.
Kasus ini mengingatkan antara lain pada tewasnya David Hartanto, mahasiswa Indonesia di Universitas Teknologi Nanyang, a. Baik Todd maupun David juga membidangi penelitian yang sama, yakni elektronika.
David, yang belajar di NTU dengan fasilitas beasiswa, ditemukan tewas tertelungkup di halaman kampus pada 2 Maret 2009.
Kesimpulan resmi pemerintah Singapura dalam kasus kematiannya sama dengan hasil pemeriksaan kematian Shane Todd: bunuh diri.
Laporan-laporan menyebutkan orangtua dan sejumlah teman berpendapat korban dibunuh terkait dengan studinya yang mempelajari teknologi tiga dimensi dan potensi penggunaannya untuk bidang intelejen.
Meski dugaan ketidakberesan menyebabkan kematian David sempat ramai diberitakan media, tak ada perkembangan baru dari kasusnya hingga kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar