INFO TABAGSEL.com-Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berupa paket Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) untuk 65 juta penduduk Indonesia bernilai Rp 20 triliun.
Sebelumnya Menko Kesra mengatakan dana kompensasi BBM sekitar Rp 13-14 triliun."Saya tidak ingat angka persisnya, tapi sekitar Rp 20 triliunan," kata Agung LAksono usai menghadiri rakor dengan Menko Perekonomian di Gedung Kementerian Keuangan, Rabu (15/5).
Agung Laksono mengakui, dari empat paket kompensasi - beras untuk rakyat miskin (raskin), bantuan siswa miskin (BSM), dan Program Keluarga Harapan (PKH), BLSM - tinggal paket BLSM yang belum ada kesepakatan antara pemerintah dan DPR. Pemerintah, rencananya akan memberikan bantuan uang tunai kepada keluarga miskin sebesar Rp 150 ribu per bulan selama empat bulan hingga lima bulan.
Pemerintah menuangkan paket kompensasi tersebut dalam Rancangan APBN Perubahan (RAPBN-P) sebagai bentuk perlindungan bagi rakyat miskin. Pemerintah telah mengajukan RAPBN-P 2013 kepada DPR pada Selasa (14/5). Penyusunan RAPBN-P untuk menjaga defisit tetap di bawah 3%. Sesuai ketentuan, DPR dalam waktu satu bulan akan membahas. Namun pemerintah mengharapkan pembahasan selesai dalam waktu tiga minggu, sehingga awal Juni 2013 APBN-P sudah bisa disahkan.
Diawasi Partai
Agung Laksono menambahkan, mengatakan program BLSM tidak perlu dicurigai karena penyalurannya kepada masyarakat miskin dapat diawasi oleh seluruh partai politik.
"Penyalurannya nanti melalui kantor Pos, seperti yang lalu, dan bisa diikuti dan diawasi oleh semua partai. Sehingga nanti tidak ada kecurigaan, nanti bukan kepentingan partai Demokrat, Partai Golkar atau apa, tidak," katanya.
Selain itu, Menko Kesra mengharapkan, rencana BLSM ini mendapatkan dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Untuk besaran bantuan BLSM Rp150 ribu per rumah tangga. Pembagian akan diberikan kepada 15 juta rumah tangga.
"Besaran Rp 150.000 per orang untuk 15- 16 juta rumah tangga, atau setara dengan 65 juta orang. Kurang lebih 27% dari penduduk Indonesia," katanya.
BLSM berupa beras miskin akan diberikan untuk empat bulan pada fase tersebut akan diberikan beras miskin sebanyak 16 kali.
"Per kilogram subsidinya Rp6.000. Harga belinya kan Rp7000 an. Rp6000 kali 15 juta rumah tangga kali lima belas kilo kali empat BLSM," kata Menko Kesra.(Kemenko Kesra/Wid/ES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar