INFO TABAGSEL.com-Terkait dengan rencana untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan pelaksanaan pemberian kompensasi kepada warga miskin yang akan terkena dampak kenaikan, pemerintah dalam waktu dekat akan segera mengajukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Pelaksana Tugas (Plt.) Menteri Keuangan (Menkeu) Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah akan mengajukan APBN-P pada pekan kedua bulan Mei ini, dan berharap bisa rampung dalam tiga minggu kedepan jika berlangsung lancar.
“Pengajuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2013 ke DPR RI dibutuhkan sebagai dasar untuk mengalihkan dana hasil berhemat subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi dana kompensasi,” jelas Plt. Menteri Keuangan Hatta Rajasa di arena Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Munsrenbangnas) 2013 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (1/5).
Pemerintah juga akan memperkuat belanja sosial yang selama ini telah diberikan dalam bentuk Program Keluarga Harapan (PKH), beasiswa untuk siswa miskin dan beras miskin, serta menambah alokasi Bantuan Lansung Sementara Masyarakat (BLSM).
Menurut Plt. Menteri Keuangan Hatta Rajasa menyatakan, penambahan anggaran belanja kompensasi tersebut tidak akan mengganggu defisit anggaran hingga melebihi batas yang diperkenankan dalam undang-undang, yaitu sebesar tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). “Penting bagi kita menjaga defisit berada di bawah tiga persen karena ‘business as usual’ akan meningkat tinggi sekali,” jelasnya
Hatta juga memastikan, pemerintah tidak akan memberlakukan dua harga BBM bersubsidi, karena implementasinya dapat menimbulkan kekacauan di lapangan dan memiliki risiko yang besar. “Secara rasional hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena risikonya terlalu besar,” pungkas Plt. Menkeu.
Asumsi makro yang akan diajukan pemerintah dalam APBN-P 2013 adalah untuk pertumbuhan ekonomi range-nya sebesar 6,2-6,6 persen dengan titik tengah sebesar 6,5 persen, inflasi dengan range 4,9-5,3 persen dan titik tengah sebesar 5 persen, nilai tukar rupiah range-nya 9.300-9.700 per dollar AS dengan titik tengah 9.700 per dollar AS, suku bunga SPN 3 bulan range nya 3,2-5 persen dengan titik tengah 5 persen, ICP range-nya 100-110 dollar AS per barel dengan titik tengahnya 110 dollar AS per barrel, lifting minyak 840-900 ribu barrel per hari dengan titik tengah 840 ribu barrel per hari, dan lifting gas 1.240-1.360 ribu barrel per hari dengan titik tengah 1.240 ribu barrel per hari.
Pelaksana Tugas (Plt.) Menteri Keuangan (Menkeu) Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah akan mengajukan APBN-P pada pekan kedua bulan Mei ini, dan berharap bisa rampung dalam tiga minggu kedepan jika berlangsung lancar.
“Pengajuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2013 ke DPR RI dibutuhkan sebagai dasar untuk mengalihkan dana hasil berhemat subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi dana kompensasi,” jelas Plt. Menteri Keuangan Hatta Rajasa di arena Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Munsrenbangnas) 2013 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (1/5).
Pemerintah juga akan memperkuat belanja sosial yang selama ini telah diberikan dalam bentuk Program Keluarga Harapan (PKH), beasiswa untuk siswa miskin dan beras miskin, serta menambah alokasi Bantuan Lansung Sementara Masyarakat (BLSM).
Menurut Plt. Menteri Keuangan Hatta Rajasa menyatakan, penambahan anggaran belanja kompensasi tersebut tidak akan mengganggu defisit anggaran hingga melebihi batas yang diperkenankan dalam undang-undang, yaitu sebesar tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). “Penting bagi kita menjaga defisit berada di bawah tiga persen karena ‘business as usual’ akan meningkat tinggi sekali,” jelasnya
Hatta juga memastikan, pemerintah tidak akan memberlakukan dua harga BBM bersubsidi, karena implementasinya dapat menimbulkan kekacauan di lapangan dan memiliki risiko yang besar. “Secara rasional hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena risikonya terlalu besar,” pungkas Plt. Menkeu.
Asumsi makro yang akan diajukan pemerintah dalam APBN-P 2013 adalah untuk pertumbuhan ekonomi range-nya sebesar 6,2-6,6 persen dengan titik tengah sebesar 6,5 persen, inflasi dengan range 4,9-5,3 persen dan titik tengah sebesar 5 persen, nilai tukar rupiah range-nya 9.300-9.700 per dollar AS dengan titik tengah 9.700 per dollar AS, suku bunga SPN 3 bulan range nya 3,2-5 persen dengan titik tengah 5 persen, ICP range-nya 100-110 dollar AS per barel dengan titik tengahnya 110 dollar AS per barrel, lifting minyak 840-900 ribu barrel per hari dengan titik tengah 840 ribu barrel per hari, dan lifting gas 1.240-1.360 ribu barrel per hari dengan titik tengah 1.240 ribu barrel per hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar