DAFTAR BERITA

Jumat, 24 Mei 2013

Pembunuh Toke Getah asal Batang Toru terungkap

Suasana haru keluarga di RSUD Kota Padangsidimpuan (Psp) saat menyaksikan jenazah Sangkot Siregar.[Foto:Metro Tabgasel/Oryza Pasaribu]

INFO TABAGSEL.com-Kasus penembakan yang menewaskan Sangkot Siregar, toke getah asal Batang Toru terungkap. Seorang tersangka, Safaruddin Pohan alias Ucok Pohan, yang juga orang kepercayaan korban ditangkap. Sejauh ini, polisi masih memburu empat orang lainnya yang terlibat, dan diduga melarikan diri ke Pekanbaru.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, sesuai hasil pemeriksaan dari sejumlah saksi, petugas mendapatkan titik terang yang mengarah kepada seorang tersangka, yakni Ucok Pohan.

Menurut keterangan petugas Polres Tapsel ini, pihaknya mengindentifikasi dari alat komunikasi yang dimiliki Ucok berisi pesan singkat yang menunjukkan kasus penembakan toke getah tersebut.

Untuk diketahui, Ucok adalah orang yang bersama korban di dalam mobil sebelum penembakan terjadi. Saat itu, Ucok ikut dengan korban ke pabrik getah di Panompuan Kecamatan Angkola Timur, Tapsel. Dan, ketika menuju arah pulang, tepatnya di daerah Sianggunan, Ucok turun. Selanjutnya, korban sendiri mengemudikan mobil Fortuner BB 1007 HC warna hitam ke arah Pasar Batang Toru.

Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Wilson Pasaribu melalui KBO Reskrim Iptu Kusnadi, membenarkan telah menahan seorang yang diduga terlibat dalam penembakan toke getah Batang Toru tersebut. Ucok Pohan ditetapkan sebagai tersangka sesuai hasil penyelidikan dan pengembangan dari saksi-saksi.

“Benar, kita sudah amankan satu orang berinisial UP yang diduga terlibat dalam kasus ini. Dari tangan tersangka kita mengamankan alat komunikasi berupa handphone yang berisi petunjuk yang dapat menjadi titik terang mengungkap kasus ini,” terang Kusnadi.

Kusnadi menambahkan, pihaknya juga sedang bekerja ekstra untuk menangkap empat tersangka lain yang juga diduga terlibat dalam kasus tersebut. “Kita terus lakukan pengembangan. Beberapa petugas sudah berangkat menuju salahsatu tempat di luar Tabagsel untuk menangkap empat tersangka lainnya yang terlibat dalam kasus ini. Dan, mohon maaf kita belum bisa sebutkan siapa keempat orang tersebut. Doakan saja, petugas dapat menangkapnya,” harapnya

Sementara itu, Rocky Gultom (25), menantu korban, ketika mengetahui salah seorang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut adalah Ucok, mengaku, memang mempunyai dugaan ke arah tersangka. Sebab, menurut informasi dari orang-orang yang ia kenal, Ucok dikenal kurang baik. Ia juga menduga ada indikasi kepada usaha korban terhadap orang-orang yang tidak suka kepada korban.

“Dari awal saya sudah menduga seperti itu, karena dari beberapa orang yang saya tanya banyak yang mengatakan kalau Ucok Pohan adalah sosok yang kurang baik. Nah, dari situ saya mulai curiga kepadanya. Tapi walaupun begitu, saya serahkan semua permasalahan ini kepada pihak kepolisian. Semoga bisa cepat terungkap siapa saja pelaku dari peristiwa yang telah mengambil nyawa mertua saya,” ucap Rocky tegas.

Sebelumnya, Sangkot Siregar (55), toke getah di Pasar Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), tewas ditembak orang tak dikenal, saat mengemudikan mobil Fortuner BB 1007 HC, Senin (20/5) malam.

Istri Tua Menangis,
Istri Muda Lebih Tegar

Kedua istri korban; Hj Siti Rahma boru Harahap (60) dan Rasmi, tiba di IGD RSUD Kota Padangsidimpuan, Selasa (21/5) dinihari sekitar pukul 00.30 WIB. Mereka datang bersama sejumlah kerabat yang lain dengan menggunakan Kijang Innova warna hitam.

Hj Siti Rahma, istri tua korban terlihat sangat terpukul. Ia menangis sesenggukan melihat jenazah suaminya, bahkan nyaris pingsan hingga terpaksa dipapah ke dalam IGD. Dari Hj Siti Rahma, korban memiliki tiga anak perempuan dan semuanya telah menikah.

“On sudena madung suratan ni Tuhan mon, tinggal on ma dalan-dalan na. (Ini semua sudah ketentuan Tuhan, ini lah jalan yang diberikanNya ),” ratap istri korban di samping jenazah suaminya.

Sementara istri muda korban, Rasmi mengikut di belakang sambil menggendong anak kecil. Rasmi yang ditaksir berusia 35 ini, juga terlihat menangis. Namun, tidak sesedih istri tua korban yang menangis sesunggukan. Ia, tidak mau diwawancarai. “Dari mana, oh dari media, saya tidak mau,” ujarnya sambil berlalu.

Tidak lama berselang, beberapa saudara kandung korban berdatangan ke IGD. Mereka juga langsung menangis histeris melihat jenazah korban. “Aha do ma hua tu ibotokkon. Ise do na mambaen songonon ibotokkon. (Apa yang terjadi sama saudaraku ini. Siapa yang membuat dia seperti ini),” ratap adik korban boru Siregar.

Sekitar pukul 01.15 WIB, disaksikan Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu dan Wakapolres Kompol Zainnuddin SAg, jenazah korban dibawa ke RSU Djasamen Saragih Kota Siantar untuk diotopsi. Saat diberangkatkan, istri tua korban dan saudara-saudara korban yang lain kembali menangis.

“Pature Uda mon Amang! Pature uda mon Amang ! songonan ma di baen halai tusia. (Uruslah Bapak mu ini, uruslah Bapak mu ini. Beginilah dibuat orang itu sama dia), ” ratap adik perempuan korban sambil memeluk Bupati Tapsel.

“Olo, upature do, makana ison au dohot Wakapolres. (Iya, kuurusnya ini, makanya di sini saya sama Wakapolres),” jawab Syahrul. (mag-1/mag-2/ral/smg)

Tidak ada komentar: