Juru Bicara ISAF, Brigjen Gunter Katz mengatakan pasukannya mengira kedua anak itu sebagai pemberontak. |
Kedua anak yang masih berusia dibawah tujuh tahun itu tewas ditembak oleh helikopter milik tentara internasional karena dikira mereka bagian dari kelompok perlawanan.
Dalam pernyataannya Komandan ISAF mengatakan mereka bertanggung jawab terhadap tragedi yang terjadi tersebut.
Sejumlah pengamat mengatakan kasus tewasnya warga sipil oleh serangan pasukan internasional di Afghanistan telah memicu kemarahan pemerintah dan warga di negara itu.
Insiden serupa pernah terjadi juga pada tanggal 13 Februari lalu dan ada 10 orang warga sipil yang tewas, empat diantaranya adalah anak-anak.
Akibat sejumlah inisden tersebut Presiden Hamid Karzai telah mengeluarkan perintah kepada pasukannya untuk menghentikan permintaan bantuan serangan udara dari ISAF.
Permintaan maaf
Dalam pernyataannya yang dikeluarkan pada hari Sabtu (02/02) waktu setempat komandan ISAF, Jenderal Joseph Dunford berjanji akan memberi bantuan kepada keluarga korban dan warga di lingkungan anak-anak yang menjadi korban salah tembak tersebut.
"Saya secara pribadi mengucapkan permintaan maaf dan duka ciita kepada keluarga anak-anak yang tewas," kata Dunford,
"Saya berkomitmen untuk memastikan bahwa kami akan melakukan hal tepat kepada keluarga korban dan lingkungan tempat dimana mereka tinggal."
"Saya berkomitmen untuk memastikan bahwa kami melakukan hal tepat kepada keluarga korban dan lingkungan tempat dimana mereka tinggal."ucap Joseph Dunford.
Jenderal Dunford menambahkan bahwa ISAF dan penyelidik dari pihak Afghanistan telah mengunjungi desa tempat tingal anak-anak tersebut dan bertemu dengan sejumlah pemimpin lokal setempat.
Kantor berita AFP mengatakan insiden penembakan itu melibatkan pasukan Australia, setelah sebelumnya mereka mendapat serangan dari kelompok Taliban.
"Anak-anak itu tewas terbunuh pasukan Australia, kejadian itu merupakan insiden dan bukan disengaja," kata Gubernur Uruzgan, Amir Mohammad Akhundzada seperti dikutip oleh AFP.
Dia menambahkan pasukan Australia dan ISAF sedang menyelidiki penembakan terhadap dua anak yang ketika peristiwa terjadi sedang menggembalakan ternaknya.
Pasukan Australia menempatkan 1500 pasukannya di provinsi Uruzgan dan mereka ditugaskan untuk membantu pelatihan dan menjadi mentor bagi pasukan Afghanistan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar