 |
| RSUD Pirngadi Medan |
“Dalam beberapa minggu ini akan segera kita operasikan. Kami harapkan dengan adanya alat ini bisa mencegah pasien berobat ke luar negeri,” kata Direktur RSUD Pirngadi Medan dr. Amran Lubis di Medan Selasa.
Ia mengatakan selain untuk pencitraan jantung dan koroner, alat tersebut juga berfungsi untuk penderita tulang belakang, neurologi, kelainan paru, otak dan saluran cerna.
“Intinya untuk seluruh tubuh manusia. Tumor atau kanker yang masih stadium 1 saja bisa terdekteksi dengan alat ini, bahkan yang masih benih sekalipun atau sipenderita belum merasakan sakit,” katanya.
Kalau untuk mendeteksi penyakit jantung sendiri, lanjut Arman, seperti pasien dengan keluhan nyeri dada yang tidak khas dan pemeriksaan EKG yang tidak khas dan treadmill yang meragukan, mereka akan memperoleh manfaat pemeriksaan ini untuk menentukan tindakan selanjutnya.
“Pasien pasca balonisasi/pemasangan stent atau operasi by-pass koroner, maka alat ini bisa untuk mengetahui keadaan koroner dalam perkembangan selanjutnya, apakah ada penyempitan ulang atau baru, tanpa harus katerisasi jantung,” katanya.
Dengan adanya alat ini, kata Amran, pasien yang berobat menggunakan Jamkesmas maupun pribadi bisa merasakan berada di rumah sakit dengan teknologi tinggi dan modern.
“Makanya kita berterimakasih dengan Pak Walikota yang telah menganggarkan alat ini dalam APBD, karena beliau konsen dengan kesehatan masyarakatnya,¿ imbuhnya.
Namun, diakuinya, keberadaan alat tersebut yang masih satu unit belum cukup memadai untuk melayani banyaknya pasien kanker yang membutuhkan scanning. Pihaknya juga membutuhkan mesin radioterapi, sehingga dengan alat tersebut, penyakit kanker yang diketahui sejak dini dapat disebuhkan hingga 80 persen.
“Mesin radioterapi ini sudah diusulkan ke Pemko Medan. Memang harganya berkisar Rp 25 milliar, jika alat ini sudah ada, kita akan menjadi pusat pengobatan kanker di Sumut,” katanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar