Presiden SBY memberikan sambutan persemian proyek-proyek Pertamina, dari atas KRI Makassar, di Perairan Laut Jawa, Kamis (6/12) pagi. (foto: rusman/presidensby.info) |
INFO TABAGSEL.com-Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam persoalan energi adalah kebutuhan yang meningkat tajam terhadap minyak, gas, dan panas bumi. Solusinya adalah saat ini kita menambah produksi, diversifikasi, efisiensi, dan konversi.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini dalam sambutan peresmian proyek-proyek PT Pertamina (Persero) di atas KRI Makassar-590 yang berlabuh di perairan Laut Jawa, di wilayah Jawa Barat, Kamis (6/12) pagi.
"Kebijakan dan rencana untuk itu kita sudah tetapkan bahkan dilaksanakan sebagian. Mari kita laksanakan sebaik-baiknya program aksi kita sejalan dengan peningkatan kebutuhan energi," ajak Presiden SBY.
Proyek-proyek yang diresmikan hari ini dan yang telah dilakukan Pertamina selama ini adalah langkah nyata untuk mencapai pemenuhan kebutuhan energi. Hal ini, lanjut Presiden SBY, juga seiring dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dunia. Diperkirakan dunia memerlukan tambahan energi dan pangan sekitar 60-70 persen menuju 2045 nanti.
"Di Indonesia sendiri ada revolusi peningkatan kebutuhan energi, utamanya bahan bakar minyak dan listrik. Tentu kita akan mendiversifikasi sehingga bisa dipenuhi dengan mengintroduksi lebih luas penggunaan bahan bakar gas," Presiden menjelaskan.
"Meskipun secara alamiah produksi minyak bumi domestik menurun, tapi dengan teknologi dan pencarian sumber-sumber baru, eksplorasi dan produksi minyak yang baru, insya Allah ketersedian minyak akan terjaga," Kepala Negara menambahkan.
Penurunan minyak bumi ini merupakan peluang untuk meningkatkan produksi gas bumi dan panas bumi. "Bukan hanya sisi hulu tapi kita lihat geografi negeri kita memaksa sisi distribusi energi juga penting. Oleh karena itu untuk menjaga keamanan suplai BBM dalam negeri maka diperlukan pembangunan dan peningkatan kapasitas kilang minyak dan penambahan armada angkut," ujar SBY.
Tahun 2012-2014 dan seterusnya, SBY mengingatkan kembali, merupakan tahun-tahun pelaksanaan pembangunan, termasuk pembagunan ekonomi dan sektor energi. "Peletakan batu demi peletakan batu telah dilaksanakan, saya punya catatan 41 proyek telah dimulai pada tahun 2012 ini dengan nilai Rp 149 triliun," kata SBY.
Sementara itu investasi di luar Jawa juga meningkat tajam. Pada kuartal ketiga 2012 saja telah mencapai Rp 38 triliun. "Ini membuktikan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) bukanlah macan kertas sebagaimana yang sering dilontarkan kaum skeptis, sinis, dan pesimis," Presiden menegaskan.
"Saya telah memberikan arahan dan instruksi kepada jajaran BUMN untuk melakukan investasi skala besar untuk meyukseskan implementasi MP3EI," ujar SBY.
Presiden mengundang Pertamina dan perusahaan migas lain di dalam negeri untuk melakukan inevstasi, "Walaupun pada kenyataanya dengan hanya melibatkan Pertamina dan perusahan-perusahan energi dalam negeri belum mampu menutup semua keperluan untuk meningkatkan produksi minyak dalam negri, maka kita menciptakan kerja sama dengan negara sahabat," kata Kepala Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar