Presiden SBY dan Ibu Ani, didampingi Menko Perekonomian dan Mentan, di Istana Negara untuk menyerahkan Adhikarya Pangan Nusantara 2012, Jumat (14/12) sore. (foto: abror/presidensby.info) |
INFO TABAGSEL.com-Peningkatan produktivitas pertanian harus dibarengi dengan meningkatnya kesejahteraan petani. Mereka harus memiliki penghasilan dan kehidupan yang makin layak.
"Kita ingin pertanian makin maju dan produktif, tapi pastikan petani kita mendapatkan penghasilan yang layak. Mereka harus mendapat keuntungan dan penghasilan yang lebih baik," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menyerahkan Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2012 di Istana Negara, Jumat (14/12) sore.
Presiden juga mengharapkan dapat tercipta keadilan. "Harga juga harus adil, baik bagi petani tapi juga terjangkau untuk mesyarakat luas," ujar Presiden.
Menurut Presiden, saat ini ketahanan pangan Indonesia semakin baik, dan masih dapat ditingkatkan lagi. "Sesunguhnya kita semua sudah tahu bahwa pangan itu penting, ketahanan pangan itu penting. Kita telah melakukan semua upaya untuk betul-betul bisa menjaga bahkan meningkatkan ketahanan kita," Presiden SBY menjelaskan.
Peningkatan ketahanan pangan perlu terus dilakukan seiring dengan terus tumbuhnya perekonomian Indonesia. "Karena ekonomi kita tumbuh maka konsekuensinya kebutuhan akan barang dan jasa, serta pangan, akan meningkat secara signifikan. Karena pendapatan per kapita dan daya beli rakyat meningkat, karena proses pembangunan terus meningkat," SBY menambahkan.
Kita harus mensyukuri pertumbuhan ekonomi Indonesia, tapi di saat bersamaan juga menyadari akan tantangannya. "Kalau produksi pangan tidak meningkat, kalau ketersedian pangan tidak cukup, makan akan ada masalah," Presiden SBY mengingatkan.
Untuk meningkatkan ketersediaan barang dan jasa, terutama pangan dan energi, Presiden menyampaikan perlunya melakukan empat hal. Pertama, meningkatkan produksi. "Memang ada peningkatan di banyak komoditas, tapi ingat kebutuhan juga meningkat. Mari kita pusatkan untuk meningkatkan produksi. Kalau produksi ada, insya Allah masalah pangan tidak ada di negeri ini," Kepala Negara menjelaskan.
Kedua adalah ketersediaan lahan. "Di Jawa atau luar Jawa banyak pengalihan fungsi lahan, yang tadinya pertanian jadi digunakan untuk kepentingan lain. Kalau terlalu banyak pengalihan akan ada penurunan produksi," kata Presiden.
Produktivitas merupakan hal ketiga yang diingatkan oleh Presiden. Jika produktivitas bisa dijaga, lanjut Presiden, maka permasalahan pangan akan aman.
Terakhir, soal kesejahteraan petani dan keadilan bagi produsen dan konsumen, seperti dikutip di atas. (fbw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar