INFO TABAGSEL.comBarang konsumtif kembali berperan dalam mendongkrak angka inflasi di Kota Medan. Di bulan Oktober 2012, pengeluaran masyarakat untuk emas perhiasan naik 4,86 persen, tarif angkutan udara naik 6,06 persen dan tarif kontrak rumah naik 1,07 persen. masyarakat Medan diperkirakan ramai-ramai beli emas perhiasan.
Sementara, di bulan November, terjadinya inflasi di Medan, juga masih dipengaruhi oleh adanya kenaikan harga pada beberapa barang konsumtif, antara lain angkutan udara, rokok kretek filter dan sepeda motor.
Persentase kenaikan harga barang konsumtif tersebut adalah tarif angkutan udara naik 6,42 persen, harga rokok kretek filter naik 1,77 persen dan harga sepeda motor naik 1,61 persen. Meski demikian, secara angka, inflasi di Kota Medan menurun dari 0,47 persen menjadi 0,04 persen.
"Menjelang akhir tahun harus diwaspadai angka inflasi yang akan meningkat. Soalnya konsumsi masyarakat akan berbagai kebutuhan diprediksi terus naik," ujar pengamat ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU), Sutarman, Senin, (3/12) di Medan.
Lonjakan juga diperkirakan terjadi pada konsumsi volatile foods yang meningkat untuk keperluan akhir tahun. Pada November, harga bawang merah yang naik 19,75 persen, kacang panjang 16,77 persen, bawang putih 5,88 persen dan beras 2,80 persen menjadi andil penyumbang inflasi. Ia berharap Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut mampu mengambil solusi untuk meredam tingginya angka inflasi di akhir tahun.
Sementara itu, dari data yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, dua kota IHK di Sumatera Utara mengalami inflasi, yaitu Medan sebesar 0,04 persen dan Padangsidimpuan sebesar 0,19 persen. Sedangkan dua kota lainnya mengalami deflasi, Pematangsiantar sebesar 0,55 persen dan Sibolga sebesar 0,59 persen.
"Dengan demikian, Sumatera Utara pada bulan November 2012 mengalami deflasi sebesar 0,03 persen," kata Kepala BPS Sumut, Suharno.
Angka inflasi ini juga menyebabkan laju inflasi kumulatif (bulan Januari-November 2012) masing-masing kota sebagai berikut: Medan 3,29 persen, Pematangsiantar 3,57 persen, Sibolga 2,52 persen, dan Padangsidimpuan 2,99 persen. Sementara itu, laju inflasi kumulatif untuk Sumut sebesar 3,28 persen.
Terjadinya inflasi pada bulan November 2012 menyebabkan laju inflasi year on year (bulan November 2012 terhadap bulan November 2011) masing-masing kota sebagai berikut: Medan 3,76 persen, Pematangsiantar 4,16 persen, Sibolga 4,38 persen, dan Padangsidimpuan 3,64 persen. Sementara itu, laju inflasi year on year untuk Sumatera Utara sebesar 3,82 persen.(TRIBUNNEWS.COM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar