Siapapun Boleh Hadiri BDF

Presiden SBY, didampingi para kepala negara/pemerintahan peserta BDF V memberi keterangan pers di BICC, Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11) sore. (foto: laily/presidensby.info)

INFO TABAGSEL.com-Bali Democracy Forum (BDF) bukan forum bagi negara-negara demokratis, melainkan forum memperbincangkan demokrasi. Siapapun boleh ikut.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal tersebut dalam keterangan pers tentang pelaksanaan BDF V di Auditorium, Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11) pukul 15.30 WITA.

"Forum ini adalah wadah untuk berbincang-bincang dan bertukar pikiran tentang demokrasi. Siapapun boleh hadir dan sebagai peninjau," ujar Presiden SBY.

BDF adalah forum dimana negara dan pemerintah bisa menyampaikan pendapatnya tentang demokrasi, misalnya tentang nilai-nilai dan prinsip demokrasi. Setiap tahun tema BDF selalu berbeda, dan kali ini bertemakan bagaimana memajukan prinsip-prinsip demokrasi dalam tatanan global.

"Saat debat umum, kita sudah mendengar pandangan dari para pemimpin negara, baik presiden, perdana menteri, ataupun wakil perdana menteri. Ini sangat beragam dan inilah bukti dari indahnya demokrasi karena salah satu ruh dari demokrasi adalah 'freedom of speech. Apapun pandangan selalu kita hormati," Presiden SBY menjelaskan.

Tahun ini, Presiden mengajak siapapun yang hadir di forum ini untuk memikirkan dunia. Masalah yang dibahas misalnya tentang pemerintahan global dan bagaimana sebuah bangsa ikut mengatasi konflik yang mengancam kemanusiaan.

Melihat animo pesreta yang terus meningkat, Presiden SBY ingin menjadikan BDF ini sebagai forum yang semakin hidup dan relevan,bermanfaat bagi seluruh pecinta demokrasi, dengan tetap mengingat motto yang selalu dikembangkan, yaitu one size doesn't fit all.

Setelah memberikan keterangan pers ini, Presiden SBY langsung menuju Balai Raya A, Laguna Resort and Spa, untuk melaksanakan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea Lee Myung-bak. (yor)