Foto: Sumut Pos/dok.JPNN |
INFO TABAGSEL.com-Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar (DPP PG) tidak merasa bersalah dengan ditemukannya pembagian 454 tas jinjing bertuliskan nama Aburizal Bakrie, kepada para calon jamaah haji (calhaj) Kloter 10/MES asal Kota Padangsidimpuan, Sumut.
Wakil Sekjen DPP PG Leo Nababan malah menyebutkan, pembagian tas yang menurut Efri Hamdan Harahap, pejabat Kemenag Padang Sidempuan, berasal dari bantuan Ketua DPRD Padangsidempuan, H Rahman, dan juga Ketua DPD Partai Golkar, H Irsan Effendi, sebagai suatu niat baik.
Leo merasa heran, niat balik malah dicurigai. "Kalau yang diberi tas tak mempermasalahkan, mengapa diributkan? Agak susah memang mau berbuat baik di negeri ini. Niat baik kok dicurigai," ujar Leo Nababan kepada JPNN kemarin (1/10).
Menurutnya, masalah ini masalah remeh-temeh, yang jika terus dibesar-besarkan di pemberitaan media massa, malah bisa mengganggu kekhusukan calon jamaah haji saat menjalankan ibadahnya di Tanah Suci.
"Kita beharap saudara-saudara kita yang menjalankan ibadah haji, bisa khusuk. Tidak diganggu oleh masalah remeh seperti ini. Jangan dibesar-besarkan lah," harapnya.
Dikatakan, pembagian tas itu bukan urusan Partai Golkar karena sifatnya bantuan perseorangan. "Itu masalah di luar partai. Itu masalah di luar partai," ujar Leo mengulang tanggapannya mengenai kasus ini.
Tapi ini kan kental politisasi karena tas warna kuning dan ada nama Ical, Ketum Golkar? Leo berdalih, warna apa pun tidak masalah. "Kalau nggak mau menerima, ya nggak usah diterima," ujar Leo, yang juga Korwil Sumut DPP PG itu.
Dengan sikapnya seperti ini, Leo mengatakan, DPP Golkar tidak akan melakukan langkah apa pun terhadap Ketua DPRD Padangsidempuan, H Rahman, dan juga Ketua DPD Partai Golkar, H Irsan Effendi.
Alasannya, Leo mengaku, dirinya selalu berpikiran positif. "Saya diajarkan untuk selalu ber-positif thinking. Partai Golkar selalu ber-positif thinking," ucapnya.
Seperti diberitakan, tas-tas dimaksud disita Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Medan, Minggu (30/9). Tas-tas itu disita karena memuat berwarna kuning, yang menjadi warna kebesaran salah satu partai politik. Atas penyitaan tersebut, para calon jamaah haji (calhaj) Kloter 10/MES asal Kota Padangsidimpuan selaku pembawa tas, tidak ada yang mengajukan keberatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar