DAFTAR BERITA

Rabu, 10 Oktober 2012

Merampok di Madina,Diringkus di Sumbar



INFO TABAGSEL.com-Aksi kawanan pe­rampok jaringan Sumatera ber­ak­hir sudah. Senin (8/10), jaja­ran Pol­res Pasaman Barat (Pasbar) dan Pol­res Agam menangkap empat ka­wanan perampok usai menggasak toko emas di Manisak, Kecamatan Ma­­dina, Sumatera Utara. Tiga pe­ram­­pok ditangkap Polres Agam, se­orang lagi ditangkap Polres Pas­bar. 

Ketiga tersangka yang ditangkap Pol­­res Agam adalah JM, 50, warga Bang­­ka Barat, TM, 59, warga Bangka Ba­­rat, dan RS, 39, warga Jawa Te­ngah. Sedangkan perampok ditang­kap Polres Pasbar berinisial MN, 42. Se­dangkan dua tersangka lainnya UJ dan NK, warga Padang, lolos dari ser­­ga­pan petugas. Sampai berita ini di­­tu­­runkan, polisi masih mengejar ke­beradaan kedua pelaku ter­sebut.

Sayangnya, keberhasilan pe­nang­­kapan ini diwarnai saling klaim oleh jajaran Polres Pasbar dan Polres Agam. Kedua Polres ini ber­­sikukuh yang pertama kali me­nang­­kap kawanan perampok ter­sebut.

Kepada Padang Ekspres, Ka­sat Reskrim Polres Pasbar, Ipda Bur­hain Bur tegas-tegas me­nga­­ta­kan pihaknya yang pertama ka­li me­nang­kap perampok. “Kitalah per­­ta­ma kali menangkap peram­pok,” kata Burhain Bur yang saat di­hu­bungi mengaku tengah berada di Padang.

Keberhasilan penangkapan ini, ka­ta Burhain Bur, berawal dari in­for­­masi ja­jaran Polres Madina ter­kait adanya ka­wanan perampok meng­­­gunakan mo­bil melintasi Pas­bar sekitar pukul 15.30. Usai men­da­­pat informasi ter­se­but, jajaran Polres Pasbar lang­sung me­merin­tahkan Polsek Rabat me­nyisir setiap kendaraan yang me­lintas.

Saat itulah, satu unit ken­daraan jenis Daihatsu Xenia BA 1648 AF, warna silver me­nero­bos blokade polisi dengan kece­patan tinggi.

“Karena tidak dapat menge­jar kendaraan tersebut, anggota Pol­sek Rabat menginformasikan hal tersebut melalui HT kepada ja­jaran yang memonitor,” jelas Bur­hain Bur kepada Padang Eks­pres, sekitar pukul 18.30, ke­marin (9/10).

Kasubag Humas Polres Pas­bar, AKP Mudassir me­nam­bah­kan, saat itu petugas berhasil me­nangkap MN, 42, warga Tung­gulhitam, Padang. Kawa­nan perampok ini diintai dari jem­batan Batang Tian, Kec­a­matan Lingkuangaua, sam­pai ke Sariak, Kecamatan Luhak Nan Duo, tepatnya di SPBU.

Setelah memastikan pelaku dan pelat nomor polisi berada di SPBU itu, petugas langsung menanyakan identitas pelaku. Waktu itu, pelaku mengelak dan berusaha mengelabui petugas dengan dalih ingin mengisi bahan bakar. Tapi petugas tidak lang­sung percaya. “Pelaku sem­pat berupaya melarikan diri saat akan ditangkap,” kata Mudassir.

Setelah itu, tambah Mu­das­sir, pelaku pun langsung di­ba­wa ke Mapolres untuk pros­es lebih lanjut. Dari tangan pelaku, jelas Mu­dassir, disita satu linggis, empat lembar uang palsu 400 dollar AS, satu dompet warna cokelat, STNK dan sejumlah slip tagihan leasing.

Berselang 20 menit usai me­nangkap MN, kata Mudassir, ada lagi informasi dari Polres Ma­dina bahwa ada tiga peram­pok melintas di Pasbar dengan pe­lat BA 1425 BL jenis Avanza warna hitam. Begitu mendapat in­formasi itu, petugas langsung mengkoordinasikan ke Polres Agam.

“Ya, berkat informasi itu, tiga pelaku dan barang bukti 3 buah senjata api jenis FN 1 unit dan REF 2 unit telah diamankan di Mapolres Agam,” kata Mudassir dan diamini 5 anggota intel yang menangkap pelaku itu.

Polres Agam Duluan

Pengakuan berbeda diung­kapkan Kapolres Agam, AKBP Noer­jahyo saat dihubungi Pa­dang Ekspres ke nomor HP-nya, se­kitar pukul 17.15, kemarin (9/10). Penangkapan terhadap ka­wanan perampok pertama kali di­lakukan jajaran Polres Agam.

”Coba bayangkan Adinda, kejadian di Madina saja pukul 15.30, mana mungkin secepat itu me­reka meringkus kawanan pe­rampok ini. Jajaran saya yang te­lah melakukan sweeping di be­berapa titik, saat menangkap tiga orang kawanan perampok yang mengendarai satu unit mo­bil Avanza warna hitam. Saat ka­mi menangkap mereka, satu unit kendaraan lain yang beriri­ngan dengan kendaraan kawa­nan perampok ini berbalik arah dan kabur dengan kece­patan tinggi,” terangnya.

Pelaku, tambah Noerjahyo, di­tangkap berkat kerja sama tim Pol­res Agam dan Polsek Ampek­na­gari, Senin (8/10), sekitar pu­kul 19.00. “Kita berhasil me­nang­kap tiga orang, sedang­kan dua orang lainnya berhasil ka­bur. Kita menghadang mobilnya te­pat di depan Mapolsek Am­pek­­nagari Agam,” katanya.

Menurut Noerjahyo, usai me­­nerima laporan terjadi pe­ram­pokan toke emas di Ma­dina, Se­nin (8/10), pihaknya langsung me­nyiagakan seluruh polsek de­ngan merazia seluruh ken­daraan yang masuk ke Agam. “Sekitar pu­kul 19.00, Senin malam, tim Pol­­res Agam dan Polsek Ampek­na­gari merazia di depan Ma­pol­sek Ampeknagari. Mobil pa­troli diparkir di badan jalan gu­na mencegat kawanan pe­rampok ter­sebut,” beber Noerjahyo.

Saat mobil yang dicurigai me­lintas dari arah Pasaman me­nuju Simpang Gudang, menu­rut Noerjahyo, lewat mobil tangki minyak sawit melaju di depan mo­bil yang dicurigai tersebut. Kon­disi itu mempermudah jaja­ran kepolisian menyergap mobil tersebut.

Saat petugas mendekati mo­bil Avanza hitam BA 1425 BL ter­sebut, tambah Kapolres, pe­laku mem­buang tas dari ba­gian te­ngah mobil. Ketika disergap, so­pir dan penumpang yang du­duk di sebelah sopir  melarikan diri ke kebun sawit depan kantor Ma­polsek Ampeknagari. Se­dang­­k­an tiga orang yang duduk di bagian tengah mobil berhasil di­amankan.

“Sampai saat ini tim gabu­ngan Polda dan anggota Densus Sum­bar, Polres Agam, Polres Pas­bar dan Polsek Ampeknagari ma­sih melakukan penyisiran gu­na mengejar dua kawanan pe­ram­pok tersebut. Ketiga ter­sang­ka yang berhasil ditangkap, JM, warga Bangka Barat, TM warga Bang­ka Barat, dan RS warga Jawa Tengah,” ungkapnya.

Setelah dilakukan penggele­dahan terhadap mobil dan tas, menurut Kapolres, ditemukan satu pucuk senjata api laras pen­dek jenis FN buatan Pindad be­risi amunisi tujuh butir. Sen­jata itu diketahui milik TM yang di­be­linya di Palembang. Selain itu, juga diamankan dua senjata api re­volver rakitan. Lalu, 14 butir amu­nisi FN yang disimpan da­lam kaos kaki milik RM, serta dua bungkus narkoba yang diduga.

“Dari interogasi, komplotan ini berjumlah 10 orang, terma­suk melarikan diri berini­sial UJ dan NK. Komplotan tersebut juga diketahui kerap melakukan aksi perampokannya di Sumbar. Juga ditemukan uang dan buku ta­­bungan warga Solok, dan per­hi­a­san emas. Siang ini, ren­ca­na­nya keempat tersangka akan ka­mi serahkan ke Polda Sumbar un­tuk proses selanjutnya, beser­ta barang barang bukti, serta dua unit mobil yang dugunakan ter­sang­ka, dan barang bukti lain­nya,” katanya.

Dari keterangan beberapa orang anggota polisi dari Polres Agam, tersangka yang berhasil ka­bur diduga bersembunyi di Lam­­­bah­dareh, Nagari Bawan, Ke­­­ca­matan Ampeknagari. Da­e­rah ini te­lah dikepung polisi meng­­guna­kan senjata lengkap. Sa­tu orang kawanan perampok yang ka­bur tersebut mengalami lu­­ka di ba­gian kaki, karena ter­ki­lir saat me­larikan diri. Bahkan, ter­­­sang­ka sempat diurut warga se­­­tem­pat. Dari pengakuan ma­s­ya­ra­­kat dan polisi, satu orang ter­sang­­ka masih memegang sen­jata api yang didu­ga senjata api raki­tan.

Informasi yang dihimpun Pa­dang Ekspres dari beberapa orang anggota polisi di sejumlah ja­jaran menyebutkan, kawanan pe­rampok yang beraksi di Ma­dina ini, dalam perlariannya memiliki jalur Natal tembus ke Airbangis, Pasbar. Mereka tidak melewati jalur Palupuah, Agam. Kuat dugaan para bandit ini tidak melalui jalur Palupuah, karena banyaknya pos polisi yang harus mereka lalui.

Tadi malam (9/10), sekitar pukul 19.30, keempat kawanan pe­rampok tersebut telah men­jalani proses pemeriksaan di Direktorat Reserse Umum Polda Sumbar.

Wartawan belum bisa men­da­­patkan keterangan dari pe­ting­gi Polda Sumbar, karena ka­wa­nan perampok ini belum di­proses penyidik. Infor­masi­nya, ka­wanan perampok ini telah be­berapa kali melakukan aksi­nya di Padang.

Sekitar pukul 20.21, para ter­sangka dibawa ke Mapolresta Pa­dang untuk diperiksa dan di­per­te­mukan dengan per­am­pok to­ke be­r­as di Belakangolo, Pa­dang be­berapa hari lalu. (Padang ekspres)

Tidak ada komentar: