INFO TABAGSEL.com-Aksi kawanan perampok jaringan Sumatera berakhir sudah. Senin (8/10), jajaran Polres Pasaman Barat (Pasbar) dan Polres Agam menangkap empat kawanan perampok usai menggasak toko emas di Manisak, Kecamatan Madina, Sumatera Utara. Tiga perampok ditangkap Polres Agam, seorang lagi ditangkap Polres Pasbar.
Ketiga tersangka yang ditangkap Polres Agam adalah JM, 50, warga Bangka Barat, TM, 59, warga Bangka Barat, dan RS, 39, warga Jawa Tengah. Sedangkan perampok ditangkap Polres Pasbar berinisial MN, 42. Sedangkan dua tersangka lainnya UJ dan NK, warga Padang, lolos dari sergapan petugas. Sampai berita ini diturunkan, polisi masih mengejar keberadaan kedua pelaku tersebut.
Sayangnya, keberhasilan penangkapan ini diwarnai saling klaim oleh jajaran Polres Pasbar dan Polres Agam. Kedua Polres ini bersikukuh yang pertama kali menangkap kawanan perampok tersebut.
Kepada Padang Ekspres, Kasat Reskrim Polres Pasbar, Ipda Burhain Bur tegas-tegas mengatakan pihaknya yang pertama kali menangkap perampok. “Kitalah pertama kali menangkap perampok,” kata Burhain Bur yang saat dihubungi mengaku tengah berada di Padang.
Keberhasilan penangkapan ini, kata Burhain Bur, berawal dari informasi jajaran Polres Madina terkait adanya kawanan perampok menggunakan mobil melintasi Pasbar sekitar pukul 15.30. Usai mendapat informasi tersebut, jajaran Polres Pasbar langsung memerintahkan Polsek Rabat menyisir setiap kendaraan yang melintas.
Saat itulah, satu unit kendaraan jenis Daihatsu Xenia BA 1648 AF, warna silver menerobos blokade polisi dengan kecepatan tinggi.
“Karena tidak dapat mengejar kendaraan tersebut, anggota Polsek Rabat menginformasikan hal tersebut melalui HT kepada jajaran yang memonitor,” jelas Burhain Bur kepada Padang Ekspres, sekitar pukul 18.30, kemarin (9/10).
Kasubag Humas Polres Pasbar, AKP Mudassir menambahkan, saat itu petugas berhasil menangkap MN, 42, warga Tunggulhitam, Padang. Kawanan perampok ini diintai dari jembatan Batang Tian, Kecamatan Lingkuangaua, sampai ke Sariak, Kecamatan Luhak Nan Duo, tepatnya di SPBU.
Setelah memastikan pelaku dan pelat nomor polisi berada di SPBU itu, petugas langsung menanyakan identitas pelaku. Waktu itu, pelaku mengelak dan berusaha mengelabui petugas dengan dalih ingin mengisi bahan bakar. Tapi petugas tidak langsung percaya. “Pelaku sempat berupaya melarikan diri saat akan ditangkap,” kata Mudassir.
Setelah itu, tambah Mudassir, pelaku pun langsung dibawa ke Mapolres untuk proses lebih lanjut. Dari tangan pelaku, jelas Mudassir, disita satu linggis, empat lembar uang palsu 400 dollar AS, satu dompet warna cokelat, STNK dan sejumlah slip tagihan leasing.
Berselang 20 menit usai menangkap MN, kata Mudassir, ada lagi informasi dari Polres Madina bahwa ada tiga perampok melintas di Pasbar dengan pelat BA 1425 BL jenis Avanza warna hitam. Begitu mendapat informasi itu, petugas langsung mengkoordinasikan ke Polres Agam.
“Ya, berkat informasi itu, tiga pelaku dan barang bukti 3 buah senjata api jenis FN 1 unit dan REF 2 unit telah diamankan di Mapolres Agam,” kata Mudassir dan diamini 5 anggota intel yang menangkap pelaku itu.
Polres Agam Duluan
Pengakuan berbeda diungkapkan Kapolres Agam, AKBP Noerjahyo saat dihubungi Padang Ekspres ke nomor HP-nya, sekitar pukul 17.15, kemarin (9/10). Penangkapan terhadap kawanan perampok pertama kali dilakukan jajaran Polres Agam.
”Coba bayangkan Adinda, kejadian di Madina saja pukul 15.30, mana mungkin secepat itu mereka meringkus kawanan perampok ini. Jajaran saya yang telah melakukan sweeping di beberapa titik, saat menangkap tiga orang kawanan perampok yang mengendarai satu unit mobil Avanza warna hitam. Saat kami menangkap mereka, satu unit kendaraan lain yang beriringan dengan kendaraan kawanan perampok ini berbalik arah dan kabur dengan kecepatan tinggi,” terangnya.
Pelaku, tambah Noerjahyo, ditangkap berkat kerja sama tim Polres Agam dan Polsek Ampeknagari, Senin (8/10), sekitar pukul 19.00. “Kita berhasil menangkap tiga orang, sedangkan dua orang lainnya berhasil kabur. Kita menghadang mobilnya tepat di depan Mapolsek Ampeknagari Agam,” katanya.
Menurut Noerjahyo, usai menerima laporan terjadi perampokan toke emas di Madina, Senin (8/10), pihaknya langsung menyiagakan seluruh polsek dengan merazia seluruh kendaraan yang masuk ke Agam. “Sekitar pukul 19.00, Senin malam, tim Polres Agam dan Polsek Ampeknagari merazia di depan Mapolsek Ampeknagari. Mobil patroli diparkir di badan jalan guna mencegat kawanan perampok tersebut,” beber Noerjahyo.
Saat mobil yang dicurigai melintas dari arah Pasaman menuju Simpang Gudang, menurut Noerjahyo, lewat mobil tangki minyak sawit melaju di depan mobil yang dicurigai tersebut. Kondisi itu mempermudah jajaran kepolisian menyergap mobil tersebut.
Saat petugas mendekati mobil Avanza hitam BA 1425 BL tersebut, tambah Kapolres, pelaku membuang tas dari bagian tengah mobil. Ketika disergap, sopir dan penumpang yang duduk di sebelah sopir melarikan diri ke kebun sawit depan kantor Mapolsek Ampeknagari. Sedangkan tiga orang yang duduk di bagian tengah mobil berhasil diamankan.
“Sampai saat ini tim gabungan Polda dan anggota Densus Sumbar, Polres Agam, Polres Pasbar dan Polsek Ampeknagari masih melakukan penyisiran guna mengejar dua kawanan perampok tersebut. Ketiga tersangka yang berhasil ditangkap, JM, warga Bangka Barat, TM warga Bangka Barat, dan RS warga Jawa Tengah,” ungkapnya.
Setelah dilakukan penggeledahan terhadap mobil dan tas, menurut Kapolres, ditemukan satu pucuk senjata api laras pendek jenis FN buatan Pindad berisi amunisi tujuh butir. Senjata itu diketahui milik TM yang dibelinya di Palembang. Selain itu, juga diamankan dua senjata api revolver rakitan. Lalu, 14 butir amunisi FN yang disimpan dalam kaos kaki milik RM, serta dua bungkus narkoba yang diduga.
“Dari interogasi, komplotan ini berjumlah 10 orang, termasuk melarikan diri berinisial UJ dan NK. Komplotan tersebut juga diketahui kerap melakukan aksi perampokannya di Sumbar. Juga ditemukan uang dan buku tabungan warga Solok, dan perhiasan emas. Siang ini, rencananya keempat tersangka akan kami serahkan ke Polda Sumbar untuk proses selanjutnya, beserta barang barang bukti, serta dua unit mobil yang dugunakan tersangka, dan barang bukti lainnya,” katanya.
Dari keterangan beberapa orang anggota polisi dari Polres Agam, tersangka yang berhasil kabur diduga bersembunyi di Lambahdareh, Nagari Bawan, Kecamatan Ampeknagari. Daerah ini telah dikepung polisi menggunakan senjata lengkap. Satu orang kawanan perampok yang kabur tersebut mengalami luka di bagian kaki, karena terkilir saat melarikan diri. Bahkan, tersangka sempat diurut warga setempat. Dari pengakuan masyarakat dan polisi, satu orang tersangka masih memegang senjata api yang diduga senjata api rakitan.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres dari beberapa orang anggota polisi di sejumlah jajaran menyebutkan, kawanan perampok yang beraksi di Madina ini, dalam perlariannya memiliki jalur Natal tembus ke Airbangis, Pasbar. Mereka tidak melewati jalur Palupuah, Agam. Kuat dugaan para bandit ini tidak melalui jalur Palupuah, karena banyaknya pos polisi yang harus mereka lalui.
Tadi malam (9/10), sekitar pukul 19.30, keempat kawanan perampok tersebut telah menjalani proses pemeriksaan di Direktorat Reserse Umum Polda Sumbar.
Wartawan belum bisa mendapatkan keterangan dari petinggi Polda Sumbar, karena kawanan perampok ini belum diproses penyidik. Informasinya, kawanan perampok ini telah beberapa kali melakukan aksinya di Padang.
Sekitar pukul 20.21, para tersangka dibawa ke Mapolresta Padang untuk diperiksa dan dipertemukan dengan perampok toke beras di Belakangolo, Padang beberapa hari lalu. (Padang ekspres)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar