Wapres Boediono menyerahkan penghargaan kepada Pamong Praja Terbaik.(foto:Indra) |
INFO TABAGSEL.com-Wakil Presiden Boediono mengukuhkan Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XIX 2012 di kampus Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Kamis 6 September 2012.
Para dosen dan pembimbing Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) harus senantiasa meningkatkan kualitas dan kemampuan masing-masing agar para Pamong Praja Muda dapat disiapkan menjadi aparatur birokrasi yang tangguh, profesional dan berintegritas. Sikap keteladanan para pembimbing dan tenaga pengajar merupakan kunci utama pembentukan karakter dan kepribadian para lulusan sekolah ini.
“Beberapa waktu lalu telah dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap IPDN. Saya minta rekomendasi-rekomendasinya ditindaklanjuti sehingga dapat membawa perubahan menyeluruh pada sistem akademik, pola pengasuhan, tata kelembagaan dan sumber daya manusia, serta penyiapan sarana dan prasarana pendidikan,” kata Wakil Presiden Boediono
Angkatan XIX mencakup 985 orang yang terdiri dari 825 praja peserta program D4 dan 160 praja peserta program S1 yang telah diwisuda oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Hadir dalam pengukuhan tersebut adalah Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Gubernur Jawa Barat Akhmad Heryawan dan jajaran pemimpin Institut Pemerintahan Dalam Negeri dan para pemimpin daerah Kabupaten Sumedang dan Jawa Barat.
Wapres menyerahkan dua penghargaan utama, yakni Kartika Pradnya Utama kepada Ni Made Evi, praja peserta program S1 asal Kabupaten Tabanan Provinsi Bali dan Kartika Asta Brata kepada Iva Aryani, program D4 dari Kota Semarang, Jawa Tengah, disusul pengucapan Ikrar Pamong yang diikuti oleh seluruh Pamong Praja muda angkatan XIX.
Wapres Boediono meminta para pimpinan IPDN, tenaga akademik dan sekretariat untuk terus memantau penyelenggaraan pendidikan di kampus Jatinangor dan kampus-kampus lain yang tersebar di berbagai provinsi. Upayakan standar kualitas pendidikan yang diterapkan berlaku sama di semua kampus IPDN.
Selain peningkatan kualitas pengajar, penambahan buku-buku di perpustakaan, perbaikan suasana hubungan sosial di lingkungan kampus, tidak kurang pentingnya, serta perbaikan gizi dalam menu makanan para praja wajib terus diupayakan. “Kita tidak ingin lagi mendengar kampus IPDN menjadi bahan gunjingan karena berbagai kasus kekerasan yang pernah terjadi. Jadikanlah lembaga pendidikan ini sebagai kebanggaan bagi bangsa Indonesia dan tumpuan harapan kita semua bagi lahirnya kader pemerintahan yang unggul di masa depan,” kata Wapres.
Wapres juga berpesan agar para Pamong Praja Muda tahu bagaimana caranya menunaikan tugas melayani masyarakat dengan bersikap profesional, netral dan teguh dalam menjaga integritas. Ini penting mengingat akhir-akhir ini tata kelola pemerintahan mendapat sorotan tajam dari masyarakat, terutama karena banyaknya kasus korupsi yang melibatkan pejabat di lingkungan birokrasi pemerintahan di pusat dan di daerah.
“Sebagai seorang profesional kalian harus tahu bagaimana mengerjakan tugas-tugas kalian sesuai dengan kaidah-kaidah profesionalisme. Tidak ada orang yang tahu segalanya, dan tidak boleh seseorang merasa sudah tahu segalanya, lalu bersikap tertutup dan tidak mau belajar lagi. Pesan saya yang pertama kepada kalian adalah terus ikuti perkembangan bidang ilmu kalian, terus kembangkan kemampuan pribadi kalian dengan sikap dan semangat tiada hari tanpa belajar sesuatu yang baru,” kata Wapres.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, Kementerian Dalam Negeri telah melakukan perbaikan menyeluruh sebagai amanat Keputusan Presiden dan dalam upaya mengembalikan kepercayaan publik bahwa IPDN telah berubah ke arah yang lebih baik. Perubahan menyangkut aspek psiko analisis, aspek perilaku dan aspek humanistik.
Selain itu, menurut Mendagri, IPDN juga menerapkan regionalisasi kampus dimana terdapat tujuh kampus di seluruh wilayah nusantara demi lebih mengenal karakteristik masing-masing wilayah dan memasukkan lebih banyak lagi muatan lokal ke dalam kurikulum IPDN. Dengan konsep ini diharapkan masing-masing Praja bisa lebih mengenal sudut-sudut kekhasan nusantara mengingat Praja di masing-masing kampus regional tersebut akan terdiri dari Praja dari seluruh wilayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar