(FOTO ANTARA/Kristian Ali) |
Bakauheni, Lampung Selatan (ANTARA News) - Tim SAR gabungan dari Basarnas, Marinir TNI AL, dan Dinas Perhubungan Provinsi Lampung masih mengupayakan penyelaman di perairan Selat Sunda, untuk dapat mengevakuasi korban di Kapal Motor Penumpang (KMP) Bahuga Jaya yang tenggelam Rabu (26/9) lalu.
Humas Tim SAR di Bakauheni, Agolo, mengatakan di Bakauheni, Minggu, sejumlah petugas masih menandai titik keberadaan bangkai KMP Bahuga Jaya yang telah karam ditemukan, sebelum menyelam mengingat kondisi arus bawah laut sangat deras sehingga membuat kapal tersebut terus bergeser sejauh 0,8 mil arah utara dari titik awal tenggelamnya.
Ia menerangkan, petugas masih kesulitan memasang alat penanda posisi kapal yang selalu terbawa arus, sehingga menambahkan beton cor sebagai pemberat alat penanda tersebut di dasar laut.
"Pemasangan alat penanda masih dilakukan hingga Minggu sore dengan menumpang KMP Baruna Jaya IV yang terus berada di lokasi hingga malam hari," kata dia pula.
"Setelah peralatan tersebut terpasang, maka tim penyelam khusus akan segara terjun untuk menjangkau bangkai kapal yang berada di kedalaman 76 meter," jelas Agolo.
Menurut dia, bila tidak menandai posisi kapal, tim penyelam akan kesulitan menyelami bangkai kapal karena posisinya bergeser terus akibat terbawa arus tersebut.
Dia menjelaskan bahwa pada Senin (31/9), tim penyelam khusus Armabar TNI AL sebanyak 13 orang akan menyelam ke lokasi bangkai feri KMP Bahuga Jaya.
Berdasarkan pantauan langsung ANTARA di lokasi evakuasi atau perairan Selat Sunda, Tim SAR yang menggunakan kapal feri KMP Baruna Jaya IV dan masih berupaya menandai titik bangkai kapal sebelum penyelaman dilakukan oleh pasukan selam khusus dari Armabar TNI AL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar