INFO TABAGSEL.com-Aksi unjuk rasa ratusan warga pendukung salah satu kandidat bupati,
Senin (3/9/2012) siang tadi, berlangsung ricuh. Mereka menuntut
pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tenggara terpilih ditunda.
Sejumlah fasilitas di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK)
Aceh Tenggara pun dirusak massa.
Perusakan dipicu kekesalan massa terhadap anggota dewan yang menolak penundaan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih.
Para pengunjuk rasa menilai, rekomendasi DPRK dan Komisi Indenpenden Pemilihan (KIP) Aceh Tenggara terkait pemilihan waktu pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih, cacat hukum.
Sebab, kandidat yang kalah masih bisa melakukan upaya hukum di Pengadilan Negeri Kutacane dan Pengadilan Tata Usaha Negara, Banda Aceh.
Rencananya, bupati dan wakil bupati terpilih, pasangan Hasanuddin-Ali Basrah, akan dilantik Gubernur Aceh pekan depan.
Lima anggota dewan di ruang sidang tidak bisa mengambil keputusan. Pasalnya, Ketua DPRK Aceh Tenggara, Salim Fakhri, tidak hadir.
Ratusan warga mengancam akan terus menduduki Kantor DPRK Aceh Tenggara hingga anggota dewan membuat surat penundaan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tenggara.
Puluhan polisi dari Polres Aceh Tenggara sudah di lokasi untuk mengantisipasi ricuh susulan.
(Sindo TV)
Perusakan dipicu kekesalan massa terhadap anggota dewan yang menolak penundaan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih.
Para pengunjuk rasa menilai, rekomendasi DPRK dan Komisi Indenpenden Pemilihan (KIP) Aceh Tenggara terkait pemilihan waktu pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih, cacat hukum.
Sebab, kandidat yang kalah masih bisa melakukan upaya hukum di Pengadilan Negeri Kutacane dan Pengadilan Tata Usaha Negara, Banda Aceh.
Rencananya, bupati dan wakil bupati terpilih, pasangan Hasanuddin-Ali Basrah, akan dilantik Gubernur Aceh pekan depan.
Lima anggota dewan di ruang sidang tidak bisa mengambil keputusan. Pasalnya, Ketua DPRK Aceh Tenggara, Salim Fakhri, tidak hadir.
Ratusan warga mengancam akan terus menduduki Kantor DPRK Aceh Tenggara hingga anggota dewan membuat surat penundaan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tenggara.
Puluhan polisi dari Polres Aceh Tenggara sudah di lokasi untuk mengantisipasi ricuh susulan.
(Sindo TV)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar