INFO TABAGSEL.com-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meletakkan batu pertama pembangunan Akademi Komunitas di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada Minggu (9/9). Akademi senilai Rp50 miliar ini merupakan pengembangan dari SMK yang didesain sebagai SMK model atau percontohan.
“Tahun ini bagian dari realisasi pelaksanaan UU No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi. Kami membangun sebanyak 20 Akademi Komunitas," ujar Menteri Nuh. Dalam Pasal 59 ayat 7, akademi komunitas didefinisikan sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus.
Hadir dalam acara tersebut Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Hamid Muhammad, Direktur Kelembagaan Ditjen Pendidikan Tinggi Achmad Jazidie, Direktur SMK Anang Tjahjono, Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Triyogi Yuwono, dan Rektor Universitas Negeri Surabaya, Muchlas Samani. Sementara dari jajaran Pemerintah Kabupaten Pacitan, hadir Bupati Pacitan, Kepala Dinas Pendidikan, dan unsur SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lainnya.
Dalam sambutannya Mendikbud menjelaskan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Rapat Kabinet Terbatas bidang Pendidikan, di Kemdikbud, 31 Juli 2012 lalu menyambut baik akademi komunitas. “Inilah implementasi dari UU Dikti yang diharapkan akan dapat berkontribusi positif bagi peningkatan keterampilan tenaga kerja terdidik, sekaligus meningkatkan APK pendidikan tinggi,” katanya.
Kehadiran AK adalah salah satu semangat yang menjiwai UU Pendidikan Tinggi berkait dengan kesetaraan; penguatan pendidikan vokasi; dan keutuhan jenjang pendidikan. Serta keterjangkauan. “Itu sebabnya, untuk lokasi pendirian AK dipilih beberapa daerah dengan kriteria antara lain; daerah yang selama ini menjadi pemasok TKI, dan daerah dengan sumber daya alam melimpah dan belum termanfaatkan dengan baik. Kita berharap melalui AK ke depan struktur angkatan kerja akan berubah, berada di kelompok menengah. Ini sejalan dengan pelaksanaan PMU,” katanya. (PIH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar