Pola makan, riwayat keluarga, hormon, alkohol, rokok, atau kegemukan,
disebut-sebut sebagai beberapa faktor penyebab kanker payudara. Namun
perusahaan bioteknologi di California, 23andMe, kini mengungkapkan hal
lain yang bisa memicu tumbuhnya tumor payudara. Studi yang diterbitkan
di jurnal BMC Medical Genetics ini menyebutkan bahwa secara genetik payudara yang lebih besar lebih berisiko mengembangkan tumor.
Lebih dari 16.000 perempuan keturunan Eropa dilibatkan untuk membuktikan penelitian ini. Setiap responden diidentifikasi melalui ukuran bra-nya melalui skala 10 poin, dari yang lebih kecil daripada AAA hingga yang lebih besar daripada DDD. Mereka juga harus memberikan informasi mengenai usia, keturunan genetik, riwayat kehamilan, riwayat operasi payudara, dan status menyusui.
Studi mendapati bahwa mutasi genetik yang berkaitan dengan ukuran payudara juga berhubungan dengan penyakit tersebut. Menurut para peneliti, beberapa dari mutasi gen ini berfungsi mengatur hormon oestrogen (hormon seks perempuan), yang dapat memicu pertumbuhan payudara maupun tumor. Dari tujuh yang secara signifikan dikaitkan dengan ukuran payudara, tiga di antaranya berhubungan dengan kanker payudara.
Menurut Dr Nicholas Eriksson dari 23andMe, temuan ini menunjukkan hubungan mendasar yang pertama antara ukuran payudara dan kanker. Namun ia menambahkan, masih butuh penelitian lebih lanjut sebelum menyatakan bahwa temuan ini betul-betul nyata. "Hasil temuan kami mengidentifikasi varian genetik yang memiliki pengaruh pada kanker payudara maupun variasi ukuran payudara," paparnya.
Eriksson menambahkan, satu dari tiga mutasi gen tersebut mengatur aktivitas reseptor oestrogen yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan payudara dan mayoritas kasus kanker payudara.
Hubungan antara payudara besar dan kanker payudara tidak dipengaruhi oleh usia perempuan, kehamilan, riwayat menyusui, dan keturunan genetik. Para peneliti meyakini bahwa faktor keturunan hanya separuhnya, namun kadar oestrogen yang tinggi diketahui merupakan faktor risiko untuk penyakit mematikan ini.
Sebenarnya, sudah ada studi yang mengaitkan payudara besar dengan kanker payudara. Studi dari Harvard School of Public Health tahun 2006 terhadap 90.000 responden pra-menopause menemukan bahwa perempuan muda yang langsing namun berpayudara besar kelak memiliki risiko lebih besar terhadap kanker payudara.
Jika Anda memiliki indeks massa tubuh 25 atau kurang, dan ukuran payudara D atau lebih besar, Anda memiliki risiko kanker payudara yang lebih besar daripada mereka yang beratnya sama namun payudaranya ukuran A atau lebih kecil. Meskipun begitu, bukan berarti bahwa mereka yang berpayudara kecil bisa dinyatakan aman terhadap risiko kanker payudara.
Sumber: The Daily Mail
Lebih dari 16.000 perempuan keturunan Eropa dilibatkan untuk membuktikan penelitian ini. Setiap responden diidentifikasi melalui ukuran bra-nya melalui skala 10 poin, dari yang lebih kecil daripada AAA hingga yang lebih besar daripada DDD. Mereka juga harus memberikan informasi mengenai usia, keturunan genetik, riwayat kehamilan, riwayat operasi payudara, dan status menyusui.
Studi mendapati bahwa mutasi genetik yang berkaitan dengan ukuran payudara juga berhubungan dengan penyakit tersebut. Menurut para peneliti, beberapa dari mutasi gen ini berfungsi mengatur hormon oestrogen (hormon seks perempuan), yang dapat memicu pertumbuhan payudara maupun tumor. Dari tujuh yang secara signifikan dikaitkan dengan ukuran payudara, tiga di antaranya berhubungan dengan kanker payudara.
Menurut Dr Nicholas Eriksson dari 23andMe, temuan ini menunjukkan hubungan mendasar yang pertama antara ukuran payudara dan kanker. Namun ia menambahkan, masih butuh penelitian lebih lanjut sebelum menyatakan bahwa temuan ini betul-betul nyata. "Hasil temuan kami mengidentifikasi varian genetik yang memiliki pengaruh pada kanker payudara maupun variasi ukuran payudara," paparnya.
Eriksson menambahkan, satu dari tiga mutasi gen tersebut mengatur aktivitas reseptor oestrogen yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan payudara dan mayoritas kasus kanker payudara.
Hubungan antara payudara besar dan kanker payudara tidak dipengaruhi oleh usia perempuan, kehamilan, riwayat menyusui, dan keturunan genetik. Para peneliti meyakini bahwa faktor keturunan hanya separuhnya, namun kadar oestrogen yang tinggi diketahui merupakan faktor risiko untuk penyakit mematikan ini.
Sebenarnya, sudah ada studi yang mengaitkan payudara besar dengan kanker payudara. Studi dari Harvard School of Public Health tahun 2006 terhadap 90.000 responden pra-menopause menemukan bahwa perempuan muda yang langsing namun berpayudara besar kelak memiliki risiko lebih besar terhadap kanker payudara.
Jika Anda memiliki indeks massa tubuh 25 atau kurang, dan ukuran payudara D atau lebih besar, Anda memiliki risiko kanker payudara yang lebih besar daripada mereka yang beratnya sama namun payudaranya ukuran A atau lebih kecil. Meskipun begitu, bukan berarti bahwa mereka yang berpayudara kecil bisa dinyatakan aman terhadap risiko kanker payudara.
Sumber: The Daily Mail
1 komentar:
Saya menggunakan minyak bulus murni untuk memperbesar payudara karena lebih aman tanpa efek samping
Posting Komentar